Melirik Kesiagaan PBK

Melirik Kesiagaan PBK

\"IMG_9265\"CURUP, BE - Minggu ini menjadi hari-hari yang sangat melelahkan bagi para petugas pemadam kebakaran di bawah naungan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Rejang Lebong (RL). Meski begitu, rasa was-was masih terus menghantui mereka karena cukup banyak peristiwa kebakaran yang menuntut kesiap siagaan. Sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB, Kamis (27/03), sebanyak 4 unit mobil pemadam berjejer di halaman Kantor Satpol PP di Jalan Sukowati Curup untuk mendapatkan perawatan khusus berupa pergantian oli mesin dan perawatan lainnya. Salah satunya mobil jenis Cold Diesel 120 PS dari Kecamatan Kota Padang ikut mendapatkan perawatan pergantian oli dan pemeriksaan kondisi. Maklum saja, Minggu, 23 Maret 2014 sekitar pukul 11.59 WIB lalu, dua unit mobil pemadam diterjunkan ketika mendapatkan informasi kebakaran di Jalan Basuki Rahmat tepatnya di rumah dinas Wakil Bupati Rejang Lebong.  Konsleting listrik nyaris saja membakar seluruh bangunan rumah yang ditempati keluarga besar orang nomor dua di RL tersebut. Selang satu hari, kebakaran kembali terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, Senin (24/3) di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Air Putih Baru memaksa para crew pemadam api kembali bekerja menaklukkan si jago merah yang membakar dua rumah warga sekaligus.  Sebanyak 4 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang dengan cepat membakar seluruh harta benda berharga milik korbannya. Lalu, kesigapan para petugas pemadam kebakaran kembali dituntut ketika sebuah trafo listrik di Jalan Baru Curup mengeluarkan percikan api, sekitar pukul 17.15 WIB, Rabu (26/3) yang membuat puluhan warga cemas bahaya kebakaran akan kembali terjadi lagi dan menghanguskan rumah warga. Untungnya percikan api segera bisa dipadamkan, setelah dua unit mobil pemadam kebakaran dengan cepat tiba di lokasi terbakarnya trafo listrik, dibantu petugas PLN yang segera memadamkan arus listrik. \"Hari ini sengaja kita lakukan pengecekan armada pemadam, ganti oli sampai pengisian bahan bakar dan pengisian air,\" ungkap Pelaksana Harian Tata Usaha Pemadam Kabakaran Samsir Alam ditemui saat tengah beristirahat di samping kendaraan pemadam. Cukup rutinnya peristiwa kebaran membuat armada mobil kebakaran harus kembali mendapatkan perawatan. Meski untuk pembelian oli, bahan bakar belum tersedia anggaran karena verifikasi APBD tahun 2014 belum tuntas. \"Kita terpaksa mengakali kebutuhan oli dan bahan bakar dengan meminjam dana dulu, karena anggaran kita belum siap digunakan. Baru nanti diganti, karena kebutuhan oli dan bahan bakar mobil pemadam ini kebutuhan wajib,\" jelas Samsir. Dibagian lain, sebuah mobil pemadam yang sudah tua masih tampak disiagakan untuk memadamkan api. Mobil jenis Isuzu itu kondisinua kumuh namun dipercaya memiliki kemampuan menyemprot air hingga ketinggian 30 meter melebi kemampuan mobil lain yang dimiliki Kantor Satpol PP RL. Sayangnya, mobil produksi tahun 80-an itu tidak mampu lagi mengisi tank air karena telah rusak. \"Kalau tendangan air mobil ini paling baik, untuk mengisi air terpaksa menggunakan selang atau bantua mobil lain. Jarang kita gunakan karena bahan bakar sangat boros, kecuali untuk peristiwa kebakaran besar,\" jelas Samsir lagi. Kebakaran tidak memilih tempat, waktu dan korban. Kelalaian serta bahaya konsleting listrik yang sering disebut sebagai penyebab kebakaran hingga kini tetap menjadi persoalan, sehingga potensi untuk menjadi korban kebakaran berpeluang terjadi kepada semua orang sehingga menuntut kewaspadaan. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: