Timnas Terlalu Monoton Bola Panjang
JAKARTA - Alfred Riedl yang kembali menukangi timnas senior Indonesia harus menyiapkan skuatnya dengan baik.
Setidaknya upaya Riedl tersebut dibuktikan kala mengalahkan Andora (1-0) di Estadio Luiz Suner Pico, Alzira, Valencia, Spanyol tadi malam (26/3).
Meski menang, penampilan yang ditunjukkan Firman Utina dkk itu belum menunjukkan permainan yang istimewa. Bola-bola panjang terlihat mendominasi alur serangan Timnas Garuda sepanjang babak pertama. Pola yang jelas kurang efektif tersebut mulai berubah pada paro babak kedua. Memasuki menit ke 50, Indonesia mendapatkan kesempatan tendangan penalti. berawal dari pelanggaran Rubio Gomes kepada Rafael Maitimo membuat wasit Fernando Teixeira Vitienes menunjuk titik putih. Maitimo yang bertindak sebagai eksekutor pun menuntaskan tugasnya dengan baik. Indonesia unggul 1-0. Tricolor -sebutan timnas Andora- bukannya tanpa perlawan. Sejumlah serangan yang dibangun melalui kerjasama bagus tak mampu dituntaskan dengan baik. Persamalahan finishing touch memang menjadi kendala tersendiri bagi Andora. Pun juga penampilan kiper Andritany Ardiyasa yang tampil cukup prima dibawah mistar gawang Garuda. Masuknya sejumlah pengganti dari bench pemain Indonesia tak banyak merubah serangan Indonesia. Pola serangan monoton yang kurang efektif kembali ditampilkan skuad Garuda.
Tercatat hanya ada satu peluang bagus yang diperoleh Zulham Zamrun. Menerima umpan crossing M Ridwa, Zulham yang berdiri bebas melepaskan sundulan terarah, sayang salah seorang bek Andora berdiri sigap menghalau bola deras tersebut. Sejatinya, kekuatan Indonesia di tur Spanyol kali ini cukup tereduksi. Sebab, sejumlah pemain andalan yang sebelumnya sempat dipanggil kala melawan Arab Saudi lalu kini harus membela timnya, Arema Cronus dan Persipura di pentas Piala AFC. Nah, apapun itu alasannya Riedl harus bekerja keras untuk meramu tim menjadi lebih baik. Apalagi jika tujuan akhirnya adalah perhelatan piala AFF 2014 di Singapura dan Vietnam mendatang. Hasil tadi malam belum menjamin kekuatan Indonesia bisa berjaya.
Untuk itu, perombakan tim dan menerapkan strategi yang sesuai dengan karakter pemain Indonesia yang punya kecepatan patut dicoba. (nap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: