Pinang Kering Jadi Usaha Warga Lebong

Pinang Kering Jadi  Usaha Warga Lebong

LEBONG SAKTI,BE - Hampir sebagian warga di Kecamatan Lebong Sakti seperti Desa Pelabuhan Talang Leak, Ujung Tanjung, Magelang, Lemeu Pit, dan Taba Kauk menjalankan usaha jual-beli biji pinang (bake\'ak dalam bahasa Lebong, red). Pasalnya, saat ini permintaan biji pinang dari luar daerah mulai meningkat.

Sukirman (56) warga Desa Magelang Kecamatan Lebong sakti salah satu pengelola usaha biji pinang mengatakan bahwa usaha yang dilakoninya sudah berjalan sejak sebulan terakhir. Menurut dia, biji pinang selain memiliki khasiat untuk kesehatan dan pewarna pakaian, juga menjanjikan untung bagi pengusahanya.  Kepada BE, Sukirman menjelaskan, saat ini permintaan biji pinang terus meningkat. Salah satunya permintaan datang dari luar Kabupaten Lebong seperti Bengkulu, Palembang bahkan Luar Sumatera seperti Papua. Dalam satu hari ia bersama keluarga dan pekerja lainnya mengupas sekaligus membelah pinang rata-rata 25 karung. Sukirman mengungkapkan harga biji pinang yang biasa dia jual kepada penadah pinang digudang persatukilogram biji pinang kering, dibandrol dengan harga Rp 8.000 untuk kualitas biasa. Sedangkan untuk kualitas super diharga Rp 25.000 perkilogram. \"Kalau harga tergantung kualitasnya, kalau kualitas biasa seharga Rp 7 - 8 ribu perkilo, sedangkan untuk kualitas super Rp 25 - 28 ribu perkilo,\" jelasnya.

Untuk memperoleh pinang, Sukirman mengatakan jika buah pinang yang diperolehnya kebanyakan berasal dari daerah luar Lebong seperti Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Muko-Muko, bahkan ada yang berasal dari Lampung dan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. \"Untuk buah pinangnya biasanya orang yang mengantar dari Ketahun, Muko-Muko, kadang dari Krui Provinsi Lampung. Sekarungnya saya beli dengan harga Rp 80 ribu tapi jika kualitas pinangnya bagus saya beli dengan harga tinggi,\" ucap Sukirman.

Meski begitu, Sukirman menjelaskan, sebelum biji pinang tersebut dijual, harus melalui proses yang panjang. Dalam proses itu, dia juga melibatkan sejumlah ibu rumah tangga yang ada di sekitar kediamannya untuk mengupas dan membelah. \"Untuk membelah pinang saya minta bantuan kepada ibu-ibu dan anak-anak sekitar dan diupah sebesar Rp 10 ribu per kaleng,\" katanya. Sukirman berharap, usahanya tersebut bisa membantu menopang hidup orang banyak. Dengan begitu, dia juga ingin agar usaha yang selama ini dia lakoni terus lancar dan mendapat banyak permintaan. \"Selain itu saya juga ingin mengajarkan anak-anak saya agar dapat menghasilkan uang dari usaha jual beli pinang ini,\" kata Sukirman. (777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: