Longsor, Ribuan Warga Terisolir
SINDANG DATARAN, BE - Longsor yang terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, Selasa (18/3) mengakibatkan jalan lintas penghubung Desa Kayu Manis dan Desa Bengko Kecamatan Sindang Dataran, tertutup material tanah. Kondisi ini mengakibatkan aktivitas warga terganggu, bahkan ribuan warga di 6 Desa Kecamatan Sindang Dataran yang memanfaatkan jalan tersebut, tidak bisa melintas dan terisolir. Tanah longsor terjadi akibat hujan deras yang terjadi Senin malam (17/3), sekitar pukul 23.00 WIB, setidaknya terdapat terdapat 13 titik longsor yang menutup jalan, rinciannya 3 titik longsor terjadi di Desa Kayu Manis, 3 titik di Desa Air Dingin, dan 7 titik di Desa Sindang Jati Kecamatan Sindang Dataran. Kondisi longsor terparah terjadi di 5 titik dimana terpantau material tanah dan pepohonan menutup badan jalan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor tersebut. Camat Sindang Kelingi, H Abdul Roni BSc dikonfirmasi wartawan mengaku telah mengerahkan warga untuk bergotong royong membersihkan material longsor. \"Hingga saat ini (kemarin) warga bersama anggota TNI, badan penanggulangan bencana dan polisi bergotong royong membersihkan material longsor,” ujar camat. Hanya saja, terbatasnya peralatan yang dimiliki membuat pembersihkan material longsor di badan jalan berjalan lambat. \"Jalan lintas utama lumpuh total, warga di 6 Desa yang ada di Kecamatan Sindang Dataran diantaranya di Desa 4 Suku Menanti, Desa Air Rusa, Desa Bengko, Desa Sinar Gunung, Desa Talang Belitar dan Desa Warung Pojok terisolir,\" terang camat. Hujan tidak hanya mengakibatkan longsor di jalan perbatasan Kecamatan Sindang Kelingi dan Sindang Dataran, kondisi serupa juga terjadi di sejumlah daerah lain yakni Desa Lubuk Alai di Kecamatan Sindang Beliti Ulu (SBU). Jembatan kayu yang dibangun tahun 2010 lalu ambrol lantaran diterjang oleh aliran air sungai yang deras. “Jembatan itu adalah satu-satunya akses jalan bagi petani untuk pergi ke perkebunan,” ujar camat SBU, Rahman Yuzir. Walaupun warga secara swadaya sudah dilakukan gotong royong memperbaiki jembatan, namun kondisi jembatan tetap tidak bisa dilalui oleh kendaraan warga. “Karena jembatan rusak, warga kami terpaksa harus berjalan kaki menuju perkebunan mereka,“ ujar Rahman Yuzir. Bangunan DAM yang terletak dikawasan Desa Talang Empat SBU juga jebol lantaran diterjang aliran air sungai yang deras setinggi 8 meter itu. Terkait bencana tersebut, Kepala BPBD RL, Masdar Helmi S.Sos dikonfirmasi wartawan mengaku telah menginventarisir sebanyak 25 titik bencana di Kecamatan Sindang Kelingi, Sindang Dataran dan SBU yang diakibatkan hujan deras, muali dari tanah longsor, jembatan yang ambrol, hingga bangunan pintu air atau DAM yang jebol. \"Kami sudah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD RL ke lokasi-lokasi tersebut. Dengan dibantu warga dan TNI, kami harap, penangulanagan dini bencana ala mini akan segera rampung dilakukan. Sehingga, akses jalan dapat kembali digunakan,” ujar Masdar. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: