Dewan Dukung Mobnas “Dikandangkan”

Dewan Dukung Mobnas “Dikandangkan”

BENGKULU, BE - Rencana Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bengkulu, yang ingin \"mengandangkan\" mobil dinas (Mobnas) anggota dewan, mendapat dukungan dari anggota DPRD Provinsi Bengkulu, salah satunya anggota Komisi III, Ir Muharamin.  Dikandangkannya Mobnas itu karena khawatir akan disalahgunakan oleh pemegangnya, terlebih tidak lama lagi akan ada kampanye akbar menjeleng Pemilu 2014. \"Kendaraan dinas memang rawan disalahgunakan oleh anggota DPRD, dan saya setuju dikandangkan saja,\" ungkap Muharamin, kemarin. Muharamin juga meminta agar aturan tersebut tidak hanya diberlakukan terhadap anggota DPRD Provinsi Bengkulu, namun juga untuk anggota dewan di kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. \"Pemberlakuannya harus adil, dan pelaksanaannya harus diawasi ketat oleh Panitia Pemilihan Umum (Panwaslu) di setiap kabupaten/kota,\" sarannya. Ia menyebutkan, sejauh ini banyak kendaraan dinas digunakan oleh anggota dewan untuk kegiatan kampanye, padahal kendaraan milik negara dilarang keras digunakan untuk kegiatan pribadi. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dipungkiri karena hampir semuanya anggota dewan, baik provinsi maupun kabupaten/kota kembali mencalonkan diri dan terlibat sebagai pengurus partai. \"Jika tidak bisa ditarik oleh pemerintah daerah, dikandangkan saja atau tidak dipakai sudah cukup. Nanti setelah kampanye, silahkan dipakai lagi hingga masa jabatan habis,\" tuturnya. Selain itu, ia juga menyorot kinerja Panwaslu di kabupaten/kota yang acapkali tebang pilih, Panwaslu kebanyakan tajam kepada partai yag bukan penguasa dan tumpul terhadap parati penguasa. \"Salah satu Panwaslu yang saya nilai tidak profesional adalah Panwalu Kabupaten Mukomuko. Panwaslu disana tebang pilih, bekerja bukan berdasarkan aturan. Itu dikarenakan mereka kita kuat menangkis tekanan yang datang dari partai penguasa di daerah itu,\" sampainya. Terkait hal itu, ia pun meminta Bawaslu untuk mengevaluasi kinerja Panwaslu tersebut, jika dibiarkan, maka dikhawatirkan Pemilu 9 April mendatang akan diwarnai dengan hasil yang tidak baik yang penuh dengan kontoversi.(400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: