Data Agen Travel

Data Agen Travel

Asosiasi Perjalanana Wisata Indonesia (Asita) Bengkulu, meminta Badan Perizinan terpadu dan Dinas Pariwisata mendata agen travel yang ada di Bengkulu. Hal itu dikarenakan saat ini menjamurnya agen travel sehingga membuat persaingan yang tidak sehat. \"Kita berharap BPPT dan Dinas pariwisata untuk mendata ulang semua agen travel yang ada, karena saat ini persaingan yang terjadi sudah tidak sehat lagi,\" ungkap Wakil Ketua Asita Bengkulu, Gusnan Mulyadi. Menurut Gusnan, pendataan yang harus dilakukan, seperti melihat administrasi yang dimiliki oleh agen travel seperti landasan hukum dan perizinan yang dimiliki. Hal itu dikarenakan saat ini banyak agen travel yang hanya mengandalkan laptop, untuk menjual belikan tiket pesawat. Padahal menurut standar yang ada agen travel bukan hanya sekedar jual beli tiket pesawat saja. \"Agen travel bukan hanya menjual tiket pesawat saja, melainkan juga mampu menghadirkan paket-paket wisata dan juga mampu mempromosikan wisata yang ada di Bengkulu,\" tambahnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, banyaknya agen travel yang hanya menjual tiket pesawat tidak sebanding dengan ketersedian pesawat sendiri. Dalam seharinya sekitar 100 agen travel, akan memperebutkan 1.400 seat yang tersedia, namun yang dijual hanya 1.050 seat. Melihat kenyataan tersebut dalam sebulannya satu agen travel memiliki omzet sekitar Rp 4,5 juta. Dengan omzet sebesar itu tentunya tidak layak lagi karena belum dipotong biaya operasional serta gaji karyawan. \"Dari situ sudah jelas dari segi ekonomi tidak baik lagi, sehingga menimbulkan persaingan yang tidak sehat, sehingga kita meminta agar dinas terkait smelakukan pendataan untuk melihat perizinan yang mereka miliki,\" harapnya. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: