Merasa Lebih Pendek, Mudah Diserang Paranoia

Merasa Lebih Pendek, Mudah Diserang Paranoia

Orang-orang mengalami masalah sosial jika merasa memiliki tubuh lebih pendek dari lainnya. Perasan ini bisa membuat orang menjadi mudah paranoia, mudah rendah diri, dan menjadi terlalu curiga.

Kesimpulan ini didasarkan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychiatry Research pada Rabu (26/2)  lalu. Dalam jurnal itu disebutkan bahwa orang yang merasa dirinya lebih pendek, padahal sesungguhnya tidak sependek apa yang ia bayangkan, seolah merasa dirinya lebih buruk. Orang itu juga akan selalu was-was karena menganggap orang lain berusaha untuk menyakiti mereka.

\"Bertubuh tinggi diasosiasikan dengan karir yang lebih hebat dan kesuksesan dalam hubungan. Tinggi menunjukkan kekuasaan, kita merasa lebih tinggi saat merasa lebih berkuasa,\" kata pimpinan studi dari Universitas Oxford, Daniel Freeman, seperti dilansir laman Reuters, Rabu (26/2).

Ketika tinggi seseorang berkurang, orang tersebut menjadi rendah diri dan terlalu curiga. Meski masih dalam simulasi realita-virtual, Freeman yakin orang-orang di dunia nyata memiliki perilaku yang sama.

Tim Freeman melakukan tes pada 60 wanita dewasa yang cenderung memiliki pikiran curiga. Wanita-wanita itu kemudian naik kereta bawah tanah virtual dengan penumpang-penumpang lain yang juga virtual. Simulasi kereta bawah tanah itu dibuat semirip mungkin dengan kenyataan.

Partisipan mendapat dua perjalanan. Pada perjalanan pertama, tinggi partisipan dibuat sama seperti yang sebenarnya. Sedangkan pada perjalanan kedua, tinggi mereka dikurangi sekitar 25 senti. Sedangkan para penumpang virtual dibuat memiliki tinggi normal pada dua perjalanan itu.

Sebagian partisipan tidak menyadari adanya perubahan tinggi pada perjalanan kedua. Tapi kebanyakan dari mereka mengaku merasakan perasaan tidak enak seperti merasa tidak kompeten, tidak disukai, dan inferior.

Emosi negatif itu menyebabkan ketakutan berlebih atau paranoia terhadap penumpang lain, termasuk cenderung berpikir ada seseorang di kereta yang sedang menatap, memiliki niat buruk, atau mencoba mengganggu.

\"Ini memberikan kunci untuk penanganan paranoia, menunjukkan bahwa curiga berlebih terhadap orang lain secara langsung dibentuk oleh perasaan negatif tentang diri sendiri,\"pungkas Freeman.

Penelitian ini bukan mendiskriminasikan orang-orang yang lebih pendek, melainkan menunjukkan bagaimana rasa rendah diri dapat mengakibatkan paranoia. Seperti yang telah diketahi, ungkap peneliti, paranoia adalah masalah kesehatan mental yang serius. (fny/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: