Selfie Bisa Deteksi Sakit Kulit

Selfie Bisa Deteksi Sakit Kulit

Selfie bisa dikatakan salah satu bentuk ekspresi diri baru yang mulai digandrungi banyak orang. Tidak hanya jadi gaya-gayaan, selfie ternyata juga dapat membantu mendeteksi gejala gangguan kulit di wajah.

Setelah membuat selfie, orang yang bersangkutan diminta mengirimkan hasil jepretannya ke dokter kulit. Kemudian si dokter mengevaluasi foto tersebut, dan nantinya ia akan memberikan kepastian kepada orang yang bersangkutan apakah dari foto itu dapat ditemukan sesuatu yang berbahaya atau tidak dari kulitnya, atau apakah kondisi kulit tersebut butuh pemeriksaan lebih lanjut atau tidak.

Temuan ini dijelaskan oleh sekelompok peneliti dari University of Pennsylvania setelah mengamati 50 pasien yang sengaja mengunjungi rumah sakit karena beragam alasan, namun juga mengalami masalah pada kulit yang tidak biasa.

Selain meminta tiap partisipan menemui seorang konsultan dermatologi, peneliti juga mengambil sebuah gambar dari kondisi kulit yang mencurigakan pada partisipan dengan menggunakan smartphone dan mengirimkan gambar-gambar ini ke dua orang dokter kulit terkemuka untuk memastikan apakah pendapat si konsultan dengan kedua dokter cocok.

Teknik untuk mendeteksi gangguan kesehatan tertentu dengan bantuan selfie atau foto ini sering disebut dengan teledermatology.

Ternyata peneliti menemukan ketika si konsultan merekomendasikan biopsi setelah memeriksa kondisi kulit yang mencurigakan dari partisipan, dokter kulit yang hanya mengamati hasil foto selfie partisipan juga rata-rata sepakat dengan pendapat tersebut, bahkan persentasenya mencapai 95 persen.

Begitu juga ketika konsultan menyarankan partisipan untuk mendapatkan tes tambahan di hari ketika mereka memeriksakan kondisi kulitnya, 90 persen dokter kulit yang mengamati hasil foto selfie partisipan juga sepakat untuk melakukan hal yang sama.

\"Ini mungkin penting bagi orang-orang yang merasa kurang nyaman bila harus berkunjung ke dokter kulit,\" kata peneliti, Dr Misha Rosenbach, seperti dilansir laman ABC News, Senin (24/2).

Bagi Dr. Misha, teledermatology terbukti dapat meningkatkan kepuasan pasien serta memudahkan akses ke fasilitas kesehatan. Sejumlah dokter kulit yang tidak terlibat dalam studi ini juga sepakat pendekatan semacam ini sangat bermanfaat bagi orang-orang yang tidak punya akses ke dokter kulit yang berkualitas.(fny/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: