Protes Debu, Jalan Raya Diblokir
KOTA MANNA, BE – Kesabaran warga Jalan Letnan Jahidin Kelurahan Pasar Bawah dan Kampung Baru Kota Manna, Bengkulu Selatan (BS) menjadi habis akibat kondisi badan jalan yang rusak. Sebelumnya warga kesal lantaran jalan berlubang, kemarin warga memprotes jalan berdebu dengan cara memlakukan pemblokiran di lokasi tersebut. Warga memulai aksi dengan melakukan pemasangan kayu dan batu serta drum di tengah jalan sejak pagi kemarin (22/2) di sepanjang jalan Letnan Jahidin sepanjang 500 meter. ”Kami pasang kayu dan batu serta drum di tengah jalan ini karena sudah tidak tahan lagi dengan debu yang memenuhi jalan serta masuk ke rumah kami,” ungkap Rizal. Menurutnya, pemasangan kayu dan batu serta drum di tengah jalan itu, karena warga kesal dengan kondisi jalan yang dibiarkan rusak oleh Pemda BS. Padahal kondisi jalan rusak ini mulai 2012 lalu. Bahkan saat ini setiap kendaraan melintas sering dengan kecepatan tinggi atau ngebut. Hal itu membuat debu beterbangan. Bahkan warga, sambung dia, ada sebagian yang menyiram jalan dengan air, tapi karena jalanan tetap berdebu. ”Kecuali kalau Pemda memang mau setiap hari menyiram jalan itu dengan air, yang penting kami tidak terganggu oleh debu,” imbuh Rizal. Camat Pasar Manna Siswanto SSos Msi didampingi Lurah Kampung Baru, Darmawan Syafei SSos mengungkapkan, aksi pemblokiran tersebut muncul lantaran warga sudah tidak tahan lagi dengan menghirup udara kotor akibat debu yang terus berterbangan. Oleh karena itu, sambung dia pihaknya sangat berharap agar Pemda BS segera memperbaiki jalan tersebut. Sebab jalan ini merupakan akses menuju Kabupaten Kaur atau juga merupakan jalan Lintas Provinsi. Ditambah lagi jalan in berada di tengah kota yang merupakan akses menuju Pantai Pasar Bawah. ”Harapan kami pemda segera memperbaikinya agar debu tidak selamanya berterbangan di tengah jalan ini,” harap Darmawan. Sementara itu, Kapolsek Kota Manna, Hasbi SH kemarin langsung turun ke jalan setelah mendapat laporan adanya pemblokiran jalan oleh warga. Menurutnya setelah pihaknya tiba dilokasi, diketahui aksi itu dilakukan warga karena kesal dengan kondisi jalan rusak yang tak kunjung diperbarui. Sebab saat ini debu terus berterbangan hingga mengganggu pernapasan. Namun demikian setelah pihaknya menggelar musyawarah, akhirnya warga membuang sebagian kayu dan batu serta drum ditengah jalan tersebut. Akan tetapi tidak semua kayu dan batu dibuang warga. Sebab warga khawatir jika semuanya dibuang akan membuat kendaraan khususnta truk ataupun kendaraan roda empat lainnya akan ngebut di jalanan. Hal itu akan mengakibatkan debu semakin banyak memenuhi jalan dan masuk ke rumah warga. “Setelah kami musyawarah, warga mau membuka sebagian, namun sebagian masih tetap terpasang dan itu pun bentuknya seperti zig-zag guna memperlambat laju kendaraan,” katanya. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: