Seorang Balita Tewas, Satu Sekarat

Seorang Balita Tewas, Satu Sekarat

ARGA MAKMUR, BE – Dua orang bayi di bawah lima tahun (balita) di Kabupaten Bengkulu Utara mengalami nasib naas. Keduanya mengelami kecelakaan dalam waktu berbeda. Satu orang balita tewas akibat motor yang ditumpanginya mengelami kecelakaan, sementara 1 orang lagi sekarat karena terbakar api. Peristiwa yang menyebabkan balita tewas terjadi di ruas jalan Desa Talang Denau Arga Makmur, sekira pukul 08.30 WIB. Korban bernama Andre (5), warga Desa Air Merah meninggal dunia akibat laka lantas yang dialaminya. Balita ini tewas setelah dirawat beberapa jam di RSUD Arga Makmur. Diketahui korban mengalami luka memar di sekujur tubuh dan tangan kanan patah. Peristiwa itu terjadi ketika ibunya Suhida (30) membonceng korban, mengendarai sepeda motor Yamaha Mio warna merah BD 5181 DW hendak menuju ke Arga Makmur. Naas bagi keduanya dari arah berlawanan datang mobil pick up warna biru BD 9298 Y yang dikendarai Muktaradi (42), warga Desa Talang Empat, Benteng. Saat posisi menikung ke kanan dan menurun, mobil pick up menyalip kendaraan yang ada di depannya, dan saat bersamaan ada motor yang dikendarai ibu korban.  Tak bisa menghindar akhirnya kedua kendaraan ini bertabrakan. Diketahui korban sempat terpental ke badan jalan sejauh satu meter dari lokasi kejadian. Korban kemudian dilarikan ke RSUD, namun korban menghembuskan nafas terakhir. Sementara motor ibu korban rusak berat bagian depan, sedangkan mobil pick up mengalami rusak ringan bagian depan. Atas kejadian itu kedua kendaraan ini langsung diamankan di Polres BengkulU Utara (BU). Kapolres BU, AKBP Ahmad Tarmizi SH melalui Kanit Laka, Aiptu Sunanto membenarkan adanya kejadian tersebut. Pengemudi mobil pick up juga langsung diamankan, untuk menghndari amukan keluarga korban atas kejadian yang menimpa korban, dan akan menjalani pemeriksaan. \"Kedua kendaraan kita amankan di polres dan supir akan kita proses dengan melakukan pemeriksaan terhadap supir dan saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut,\" jelas Kanit. //Balita Terbakar Api Sementara Jordi Airlangga (4), warga Desa Sebayur, Ketahun, Bengkulu Utara, sekarat setelah terkena minyak oplosan. Kejadian itu bermula saat korban bermain ke rumah tetangganya, Marsis (30). Sekira pukul 18.30 WIB, Marsis hendak menghidupkan lampu minyak di rumahnya, karena memang kondisi desa belum ada listrik. Sehingga warga disana masih menggunakan lampu minyak untuk penerangan dimalam hari. Saat Marsis hendak menghidup lampu minyak itulah, tiba-tiba terdengar suara ledakan, dan mengena tangan kanan Marsis dan korban yang berada di dekatnya pun terkena sembaran api dan sekujur tubuh korban terbakar. Buah hati pasangan Dedi Fransiska (30) dan Devi Haryani (28), saat kejadian diketahui dalam posisi terlentang dan dilalap api. Mendengar suara ledakan itulah ibunda korban segera berlari mengejar korban, begitupun warga lainnya segera mendatangi sumber suara, dan menyelamatkan kedua korban. Akibat kejadian itu Marsis mengalami luka bakar di tangan kanan, sedangkan korban yang masih berusia empat tahun itu mengalami luka bakar di sekujur tubuh dan muka. Kedua korban sempat dibawa kerumah bidan untuk mendapatkan pertolongan medis, karena luka yang cukup parah, kemudian korban dirujuk ke RSUD Arga Makmur. \"Korban ini main ke rumah saya. Waktu itu saya bersiap mau menghidupkan lampu minyak, posisi korban tidak jauh dari saya, lalu sembaran api itu  menyambar ke seluruh tubuh korban, sedangkan saya hanya mengalami luka bakar di tangan kanan ini,” ujar Marsis. Ibu korban, Devi Haryani juga mengatakan saat kejadian itu mendengar suara ledakan, lalu bersama suaminya segera berlari mengejar sumber suara, karena sadar kalau korban berada di lokasi kejadian. Ia juga mengakui minyak tanah oplosan di desanya sudah banyak beredar. Bahkan tetangga korban juga pernah mengalami ledakan minyak oplosan. Sementara untuk harga minyak itu sendiri dijual dengan harga yang cukup mahal Rp 11 ribu. \"Harga minyaknya cukup mahal mbak, kami yakin minyak tanah ini asli, apalagi kami warga tidak tahu apa ciri-ciri minyak oplosan. Saat kejadian baru diketahui kalau itu oplosan, karena ciri-cirinya meledak dan cepat menyambar,\" jelasnya. Sementara Kades Sebayur, Sofyan mengakui ada warganya yang menjadi korban minyak oplosan itu. Namun belum melaporkan secara formal kepada dirinya. \"Dari keluarga korban memang belum lapor, mungkin saat kejadian panik untuk mendpaatkan pertolongan medis. Kita akan cek siapa yang menjual dan menyalurkan minyak yang dijual kewarung-warung di desa ini,\" kata Kades. Sementara Kapolsek Napal Putih, Ipda M Tohir mengaku mendapatkan laporan pelaku minyak oplosan sudah masuk ke desa tersebut. Namun  namun setelah dilakukan penelusuran, terhadap pelaku sudah tidak ditemukan. Diduga pelaku sudah melarikan diri usai mengedarkan minyak oplosan tersebut. \"Ya kita dapat laporan, pelaku ini masuk dan mengedarkan minyak oplosannya di desa terpencil, seperti Desa Sebayur. Tetapi saat kita mau mengejar, pelaku sudah tidak tahu lagi keberadaannya. Sejauh ini pun para korban tidak melaporkan kejadian tersebut,\" ujar Kapolsek. Ia mengaku akan bekerjasama dengan Polsek Ketahun untuk mencari pelaku, dan diimbau kepada masyarakat yang mengetahui ada dugaan pelaku minyak tanah oplosan segera melaporkan ke Polsek terdekat.(117)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: