Guru Ancam Demo
BENGKULU, BE - Insentif bagi guru swasta sejak tahun 2013 lalu hingga kini tak kunjung cair. Padahal guru sudah mengadu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, maupun Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu. Guru semakin geram, karena seharusnya intensif ini sudah cair ditahun 2013 lalu. Namun faktaknya hingga detik ini tak jua masuk ke rekening para guru swasta. Karena itu, guru swasta mengancam demo jika kepastian pencairan intensif tersebut tak kunjung didapatkan. \"Kami tunggu selama seminggu ini, kalau tak juga cair, mungkin kami perlu berorasi di jalan,\" ujar perwakilan guru swasta yang insentifnya tidak cair, Hariyanto SPd, kepada Bengkulu Ekspress, kemarin. Dia menyampaikan, sudah melaporkan hal tersebut ke pihak dinas pendidikan. Pada hari rabu lalu, dikatakannya, guru sempat melakukan audiensi kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu. Hasil dari audiensi tersebut diketahui sebenarnya dana tersebut sudah turun dari pusat, namun tidak bisa dicairkan karena guru salah memberikan rekening. \"Kenapa tidak bilang dari dulu, sebelum dana itu cair,\" ujarnya. Selain itu, dia mengatakan uang yang sudah cair tersebut akhirnya dikembalikan lagi ke KKPN. Jumlah guru swasta yang dananya belum cair ada sekitar 70 orang. Masing-masing guru mendapatkan insentif sebesar Rp 3,6 juta. \"Bayangkan kalau uang segitu dikalikan jumlah guru yang tidak dapat, nilainya sangat besar\" kata Hariyanto. Hal yang sama juga diutarakan oleh Lukma SPd, guru SMAM 4 yang insentifnya juga tidak cair. Dia mengatakan hanya menuntut haknya. Karena, kewajibannya sebagai guru telah ia laksanakan. Karena itu, ia mengajak para guru swasta untuk demo jika masih terus dijadikan korban. \"Sekarang, anak-anak (para siswa) masih sibuk ujian praktek, kita tunggu seminggu kedepan. Kalau tidak kunjung ada penjelasan, kami mungkin akan mengadu ke DPRD provinsi atau kami akan melakukan unjuk rasa,\" katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, Drs Rusdi Bakar MPd mengatakan terus memperjuangkan nasib para guru. Disampaikannya, dana tersebut tidak bisa diberikan karena ada kesalahan dari rekening para guru. Ditambahkannya, jika sudah ada SK (Surat Keterangan), guru tersebut mendapatkan dana insentif tersebut, maka insentif itu tetap didapat. Selain itu, dia menegaskan, Dinas Pendidikan segera mengirimkan salah seorang staffnya ke Jakarta, untuk menanyakan langsung terkait dana tersebut. Menanggapi para guru mengancam melakukan demo, Kadisdiknas mengimbau agar para guru tidak perlu demo dulu. Karena, dunia pendidikan ini berbeda dengan dunia yang lain. Diknas kata Rusdi akan terus membantu untuk meningkatkan kesejahteraan guru. \"Janganlah demo dulu, pada dasarnya kami akan selalu berupaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para guru,\" kata Rusdi. (cw5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: