Masjid Sepi, Camat Dinilai Gagal

Masjid Sepi, Camat Dinilai Gagal

BENGKULU, BE - Walikota H Helmi Hasan SE menegaskan, seluruh kepala camat harus terlibat aktif dalam meramaikan suasana masjid di kawasannya. Bagi Helmi, bilamana ada masjid di suatu kecamatan yang sepi, maka ia akan melakukan evaluasi atas kepemimpinan camat tersebut. \"Kalau ada masjid yang sepi, berarti camat tidak bekerja. Saya berharap dalam program Bengkuluku Relegius ini, seluruh unsur pemerintah dapat saling bekerjasama untuk memakmurkan masjid,\" katanya usai melakukan pelantikan terhadap pengurus Remaja Islam Masjid (Risma) se Kecamatan Ratu Samban di Masjid Al Furqan, Jalan Putri Gading Cempaka RT 6 Kelurahan Penurunan, sore kemarin. Helmi mengimbau agar seluruh kepala camat dan lurah dapat mengkoordinasikan tokoh masyarakat serta alim ulama yang berada dibawah kawasannya. Ia juga mengimbau agar program Bengkuluku Relegius dapat diawali dengan melibatkan tokoh masyarakat serta alim ulama untuk bermusyarah menentukan hari yang tepat untuk melaksanakan salat berjamaah. \"Persoalan agama ini merupakan yang paling mulia daripada urusan yang lain. Urusan ini lebih berharga daripada Samisake (Satu Miliar Satu Kelurahan). Lebih besar daripada masalah pembangunan jalan. Keselamatan, kejayaan, kemakmuran, hanya ada pada amalan agama yang sempurna,\" tukasnya. Sementara Kepala Camat Ratu Samban, Khairul Saleh SIP, mengatakan, setelah dilantik, pengurus Risma mempunyai beberapa tugas pokok. Diantaranya adalah mengembangkan dakwah Islam khususnya kepada kalangan muda, membantu pemerintah dalam pembangunan dan melaksanakan pembinaan agama terhadap anak-anak. \"Untuk salat berjamaah sudah kami tetapkan akan dilaksanakan secara bergiliran,\" sampainya. Disamping itu, para pengurus Risma se Kecamatan Ratu Samban yang dilantik ini juga memiliki fungsi untuk menjadi panutan bagi kalangan remaja yang lain. Uniknya, para Risma ini juga akan difungsikan sebagai stabilisator bilamana terdapat perbedaan faham ajaran agama yang bersifat kilafiah. \"Berbahagialah bagi anak-anak kami yang telah dilantik. Dengan ini kita dapat belajar berorganisasi,\" sampainya. Pelantikan pengurus Risma se Kecamatan Ratu Samban ini diawali dengan salat ashar berjamaah. Kegiatan ini dihadiri oleh hampir seluruh pimpinan SKPD se Kota Bengkulu. Dewan Berpolemik Sejumlah anggota DPRD Kota berbeda pandangan mengenai program Walikota H Helmi Hasan mengenai rajin salat berhadiah mobil. Hal ini terungkap saat lembaga legislatif ini didatangi oleh ustadz HM Syakirin Endar Ali, kemarin. Diantara yang berpolemik adalah Ujang Putra SSos. Politisi PPP ini mendukung program rajin salat karena menurutnya hanya menjadi motivasi bagi umat untuk mengerjakan ibadah. Pernyataan ini pun didukung oleh H Adhar, politisi PAN. Sementara Syamsul Azwar SH MH, Dr H Ahmad Badawi Saluy SE MM, Sofyan Hardi SE dan sejumlah anggota dewan yang lainnya menyatakan penolakan dengan barbagai macam alasan. Suimi Fales SH MH yang bertindak memimpin hearing menyatakan, pihaknya akan terlebih dahulu menyampaikan aspirasi ustadz HM Syakirin Endar Ali kepada pimpinan dewan. Ia pun mengimbau kepada ustadz-ustadz lainnya untuk menyampaikan pandangan rajin salat berhadiah kepada dewan untuk ditindaklanjuti. \"Hal ini secepatnya akan kita komunikasikan kepada pimpinan. Karena memang tugas kami meluruskan pemerintah, maka kami akan segera menindaklanjuti masalah ini,\" kata Suimi. Ustadz Syakirin sendiri mengungkapkan, program rajin salat berhadiah tidak memiliki landasan agama yang kuat. Menurutnya, tanpa ada landasan agama yang kuat, maka program tersebut patut untuk dihentikan. \"Waktu tidak ada program rajin salat berhadiah mobil, saya melihat masjid sepi,\" paparnya. Bagi Syakirin, peringatan ini penting ia kemukakan karena ia menemukan sebuah riwayat yang mengisahkan tentang Ali bin Abi Thalib yang pernah terjebak oleh Nabi SAW yang mengiming-imingkannya saat menjalankan ibadah. \"Rasulullah pernah mengadakan sayembara dan menjanjikan sebuah kain syakin bagi yang rajin salat. Setelah salat, Rasulullah bertanya pada Ali apa yang ia pikirkan pada saat rakaat terakhir.  Waktu itu Ali menjawab jujur ia teringat kain syakin yang dijanjikan akan diberikan. Ini bahayanya. Orang jadi tidak khusuk,\" tukasnya. Kepala Kemenag Kota Bengkulu, Drs H Mukhlisuddin SH MH, menanggapi hal ini mengatakan, pendapat ustadz Syakirin tidak perlu dibantah. Menurutnya, sudah sewajarnya banyak pihak memiliki pendangan yang berbeda atas persoalan program ini. \"Perbedaan itu rahmat. Tapi seharusnya ia bisa memusyawarahkan dulu dengan kami sebagai pemimpin agama di kota ini. Kalau musyawarah dulu kan enak. Kita bisa sama-sama mencari yang terbaik. Tidak perlu kita saling menyalahkan,\" ungkapnya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: