Salat Berhadiah Harus Berkelanjutan

Salat Berhadiah Harus Berkelanjutan

\"SofyanBENGKULU, BE - Kontroversi program Walikota H Helmi Hasan terkait rajin salat berhadiah mobil, masih terus berlangsung. Anggota DPRD Kota Bengkulu, Sofyan Hardi SE, mengingatkan kepada walikota untuk menjadikan program rajin salat berhadiah ini berkelanjutan.  Sebab ia khawatir, bilamana program ini usai dan tidak diteruskan, warga kota akan meninggalkan kebiasaan salat ini. \"Sama seperti dalam pemilihan. Para pemilih itu karena sudah terbiasa dikasih uang supaya milih, akhirnya setiap orang harus membayar untuk dipilih. Ini nanti bisa juga jadi seperti itu.  Masjid akan secara spontan menjadi sepi karena orang tidak lagi diberikan apa-apa saat walikota sudah tidak duduk lagi. Ini harus dihindari. Karenanya program ini harus dijalankan berkelanjutan,\" ungkapnya. Selain itu menurut Sofyan, seharusnya Helmi tidak menjadikan mobil sebagai hadiah. Pasalnya, kegiatan salat merupakan ritual secara vertikal antara manusia dengan Tuhan.  \"Terlalu rendah kalau hadiahnya bersifat bendawi. Karena yang dilakukan dalam rajin salat berhadiah mobil itu manusia menghadap Sang Pencipta,\" katanya, kemarin. Alih-alih menjadikan mobil sebagai hadiah, Sofyan melanjutkan, seharusnya Helmi cukup memberikan hadiah haji dan umroh gratis bagi warga yang diketahui khusyuk dan taat menjaga salatnya. Bila menggunakan haji dan umroh sebagai hadiah, Sofyan meyakini akan menjadi lebih bermakna. \"Karena dengan haji dan umroh, para pemenang rajin salat berhadiah akan semakin termotivasi untuk mempertebal iman dan ketaqwaannya. Ini lebih baik daripada memberikan hadiah materi yang sifatnya didunia ini hanya sementara saja,\" urai Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Bengkulu ini. Disamping itu, Sofyan juga mendesak agar walikota segera merealisasikan program Bengkuluku Religius dikalangan umat non muslim. Menurutnya, membiarkan program Bengkuluku Religius hanya dilaksanakan di kalangan muslim dalam waktu yang lama akan menimbulkan kecemburuan sosial yang dapat berpotensi mengundang konflik horizontal. \"Agama yang diakui di Indonesia ini ada 5 agama. Tapi terkesan di luar sana bahwa program ini hanya khusus buat kaum muslim. Lama-lama pasti akan melukai perasaan mereka yang non muslim. Karenanya kalau bisa program ini segera digulirkan kepada agama lain. Kita yakin niat dibalik ini pasti baik, tapi tetap harus berprinsip pada kebhinekaan dan toleransi,\" sampai politisi Gerindra ini. Sofyan juga mengimbau agar konsentrasi Pemerintah Kota tidak selalu bertumpu kepada urusan keagamaan. Menurutnya, terlalu larut dalam kebijakaan keagamaan akan membuat pembangunan Kota Bengkulu disektor-sektor lain menjadi timbang dan terabaikan. \"Dalam rapat paripurna internal akan saya sampaikan bahwa kepala daerah harus memikirkan seluruh aspek kehidupan berpemerintah, bukan hanya agama,\" ucapnya. Sementara Walikota Bengkulu H Helmi Hasan sebelumnya menegaskan akan tetap melaksanakan kegiatan ini. Ia merasa optimis, program yang ia jalankan saat ini akan membawa perubahan karakter dan watak warga kota menjadi lebih baik. Disamping itu, Helmi juga memandang bahwa salat berjamaah yang diikuti oleh seluruh warga akan menjadikan Kota Bengkulu jauh dari musibah serta akan mendatangkan banyak kemakmuran. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: