Ratusan Pedagang Protes
BENGKULU, BE - Sekitar 200 pedagang Pasar Minggu yang tergabung dalam organisasi Kelompok Pedagang Bersatu, berkumpul di Pasar Minggu untuk memprotes kebijakan Pemerintah Kota. Dalam pertemuan tersebut, mereka meminta setiap wakil rakyat mereka di DPRD Kota Bengkulu tidak tinggal diam dan dapat memperjuangkan aspirasi mereka. \"Setiap hari kami dikejar-kejar Satpol PP. Setiap hari kami dipajaki oleh pemerintah. Tapi dewan diam saja. Mereka seakan tidak mau mendengar kami. Makanya Senin nanti (17/2) kami akan datang ke kantor dewan. Kami tidak akan ikut Pemilu dan tidak akan memilih wakil rakyat lagi kalau sampai aspirasi kami ini tidak didengar lagi,\" kata Ketua Kelompok Pedagang Bersatu, Iwanto Junaidi, di hadapan ratusan pedagang yang mendatangi kantornya, kemarin. Suasana perkumpulan para pedagang ini tampak haru ketika Marlini (40), berteriak-teriak histeris dan menangis sambil mengeluhkan hancurnya kehidupan keluarganya. Ia mengaku tidak dapat lagi menyekolahkan anaknya dan sudah sangat sulit untuk bertahan hidup. \"Kami berjualan selalu diusir. Kami mau ke Pasar Barukoto II penuh. Kami tidak tahu lagi bagaimana menyambung hidup. Kami juga tidak terima diperlakukan kasar oleh Satpol PP. Cobalah walikota langsung yang turun menemui kami dan memberikan pengertian kepada kami ketimbang menggunakan Satpol PP,\" celoteh pedagang sayur ini. Sama halnya dengan Ismi. Ia merasa bingung setelah beberapa kali dagangan dan lapaknya disita oleh Satpol PP. Ia berharap Pemerintah Kota dapat menyediakan tempat bagi mereka untuk berjualan dengan nyaman tanpa harus mengalami teror setiap harinya. \"Kami ini seakan-akan diperlakukan sebagai teroris. Padahal kami juga rakyat yang punya hak untuk mencari nafkah,\" ujarnya. Dikonfirmasi, Kepala UPTD Pasar Minggu Roni Bambang SSos, membantah bahwa pihaknya tidak menyediakan tempat bagi para pedagang yang berada di bawah Kelompok Pedagang Bersatu. Dijelaskannya, pihaknya sejauh ini masih memiliki 64 auning yang kosong yang bisa dibeli dengan harga Rp 3 juta sebagai pengganti biaya membangun. \"Mereka itu tidak mau kalau jualan di dalam pasar. Maunya di jalan. Sama seperti pedagang Panorama. Tapi kalau di jalan sudah jelas melanggar aturan,\" bebernya. Lapor Muspani Selain melakukan kesepakatan di Pasar Minggu, perwakilan Kelompok Pedagang Bersatu yang berjumlah 7 orang, kemarin juga mendatangi kediaman Muspani di Talang Kering Kecamatan Muara Bangkahulu. Kepada Muspani, para pedagang melaporkan perlakuan pemerintah kota terhadap mereka. Perwakilan pedagang ini menyampaikan curahan hatinya yang merasa diperlakukan semena-mena oleh aparat pemerintah. Perwakilan Pedagang, Ismi mengatakan, mereka mendatangi Muspani karena tidak tahu lagi ingin mengaku kemana. \"Kami datang ke sini untuk melaporkan nasib kami ini, sebab pemerintah selalu menjalankan keinginan pemerintah saja tanpa memikirkan kami rakyat kecil ini. Kita melapor ke wakil rakyat juga tidak ada yang memperjuangkan nasib kami ini, makanya kami melaporkan ke Pak Muspani. Kami berharap ia mau memperjuangkan nasib-nasib pedagang kecil seperti kami ini,\" terang Ismi. Sementara itu, Muspani dalam pertemuan dangan para pedagang tesebut berjanji akan menemui Walikota H Helmi Hasan SE untuk membahas permasalahan penggusuran yang dilakukan pemerintah beberapa bulan ini kepada para pedagang. \"Saya akan luangkan waktu untuk bertemu dengan walikota. Saya akan berbicara dari hati kehati mengenai penataan pasar yang dilakukan pemerintah,\" janji Muspani. (009/320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: