160 Sapi dan Kerbau Divaksin

160 Sapi dan Kerbau Divaksin

BENGKULU, BE - Agar penyakit sapi ngorok dapat diantisipasi, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Bengkulu melakukan vaksinasi terhadap 160 ekor sapi dan kerbau di Kelurahan Padang Serai Kecamatan Kampung Melayu, kemarin. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin terhadap 1.000 ekor sapi di Kota Bengkulu. \"Setiap ada peternakan sapi kita berikan sapinya vaksinasi Septikimia Eizoetika (SE). Sejauh ini baru di Padang Serai karena di sini merupakan tempat sentral peternakan dan pemotongan sapi,\" ungkap Kepala Distanak Kota Bengkulu, Ir Arif Gunadi, kemarin. Ia menjelaskan, se Kota Bengkulu terdapat sekitar 4.000 ekor sapi. Namun saat ini, pihaknya baru menyediakan sekitar 1.000 dosis vaksin SE. Kepada warga masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi, ia mengimbau agar yang bersangkutan dapat melapor kepada instansinya. \"Tapi saya yakin tidak akan sampai 4.000 yang diberikan vaksin. Karena vaksin ini hanya diberikan kepada sapi yang sudah berusia di atas 6 bulan.  Kalau masih ada yang belum, nanti dosis vaksinnya akan kita minta ke Pemda Provinsi. InsyaAllah masih cukup banyak,\" urainya. Arif menambahkan, setiap satu ekor sapi harus diberi satu dosis yang berisi vaksin SE sebesar 3 cc. Bilamana penyakit sapi ngorok ini tidak teratasi, maka konsekuensi terburuknya, sapi peternak dapat mati dengan cepat. \"Sapi ngorok ini mudah tertular dengan yang lain. Bisa mati kalau kena ini. Akhirnya masyarakat kita juga rugi. Makanya hal ini kita antisipasi dan program ini gratis,\" ucapnya. Ciri-ciri sapi yang terkena penyakit ngorok, lanjutnya, antara lain sesak nafas mendadak dan diikuti kematian beberapa jam kemudian. Beda dengan ciri-ciri sapi yang terkena anthrax yang memiliki ciri adanya darah darah yang keluar dari lubang-lubang yang ada. \"Rencana kita setelah dari Padang Serai ini ke Kandang Mas dan Sumber Jaya. Kami berharap agar ketika kami melakukan pemeriksaan, sang pemilik sapi berada ditempat. Karena kalau lagi tidak ada, tidak akan kami periksa. Kalau kami periksa tanpa izin pemiliknya, kami khawatir nanti malah diancam parang,\" selorohnya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: