Antipasipasi Cabul, Orang Tua Jaga Anak

Antipasipasi Cabul, Orang Tua Jaga Anak

KOTA MANNA, BE – Akhir-akhir ini aksi pencabulan terhadap anak di bawah umur semakin marak. Bahkan di awal tahun 2014 ini sudah ada 4 kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur. Korbannya tidak hanya pelajar SMA sederajat, tetapi juga pelajar SMP menjadi korban. Begitupun pelakunya tidak hanya pria dewasa, namun ada juga kalangan pelajar. Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Wakil Bupati BS, Dr drh Rohidin Mersyah MMA. Dia sangat menyayangkan banyaknya pelajar menjadi korban dan pelaku pencabulan dari kalangan pelajar. Sebab itu, tanggung jawab untuk membentuk kepribadian anak-anak ini agar menjadi anak yang baik bukan hanya tanggung jawab pihak sekolah, tetapi peran orang tua sangat dominan untuk membentuk kepribadian anak-anaknya. “Saya rasa pendidikan agama di sekolah sudah sangat baik, namun orang tua tidak bisa berlepas tangan dalam membina anak-anaknya,” katanya. Seharusnya, sambung Rohidin, para orang tua dapat menjadi tauladan yang baik bagi anak-anaknya. Dirinya pun menduga, banyaknya pelajar menjadi korban dan pelaku asusila lantaran orang tua kurang perhatian terhadap kegiatan anak-anaknya baik saat di rumah maupun di lingkungan sekitar. Para orang tua harus aktif menjaga dan mendidik anak-anaknya agar tidak terjerumus ke jalan yang salah. Terlebih lagi kalangan remaja sangat membutuhkan perhatian orang tua. “Saya yakin jika orang tuanya mampu menjadi suritauladan yang baik bagi anak-anaknya maka ke depan, tindakan asusila yang korban dan pelakunya dari kalangan remaja tidak akan terjadi lagi,” harap Rohidin. Untuk diketahui, di awal tahun 2014 ini tindak perkosaan dan pencabulan terhadap anak dibawah umur  sudah banyak terjadi. Diantaranya, pelajar SMA yang diperkosa di Tebat Sekuning secara bergiliran oleh dua pemuda, lalu dua pelajar SMP yang diperkosa di salah satu kolam air deras milik salah satu anggota DPRD BS di Kecamatan Air  Nipis. Kemudian ada juga pelajar SMA yang diperkosa hingga tiga kali oleh pacarnya sendiri hingga menyebabkan korban hamil. Namun pelajarnya itu menolak bertanggungjawab hingga membuat korban melapor ke polisi.(369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: