Masyarakat Enggano Terancam Kelaparan

Masyarakat Enggano Terancam Kelaparan

BENGKULU, BE - Sebanyak hampir 3.000 jiwa masyarakat yang berdomisili di Pulau Enggano, Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara terancam kelaparan.  Pasalnya, kapal feri yang biasa mengangkut kebutuhan masyarakat Enggano, kini dalam keadaan rusak.  Akibatnya, masyarakat Enggano hanya mengandalkan kapal perintis yang singgah ke Enggano hanya tiga kali dalam 2 minggu. Hal ini terungkap saat 10 orang perwakilan tokoh  masyarakat Enggano mendatangi kantor DPRD Provinsi Bengkulu, siang kemarin. Dan hearing pun digelar bersama pimpinan dan anggota dewan.   \"Kami minta bantuan anggota dewan agar kapal perintis menggantikan kapal feri yang berlayar ke Enggano 3 kali seminggu.  Jika tidak, maka kami terancam kelaparan karena bahan makanan tidak bisa dipasok dari Bengkulu,\" kata Ketua Yayasan Kerukunan Enggano (YKE), Basir Kauno. Menurutnya, jika pun barang-barang kebutuhan bisa disuplai melalui kapal perintis tersebut, namun biayanya cukup mahal hingga mencapai 3 kali lipat dari biaya menggunakan kapal feri.  Selain bahan makanan, barang lainnya seperti gas elpiji, bakan bakar minyak (BBM) dan berbagai kebutuhan lainnya melonjak drastis. Jika hal tersebut tetap dibiarkan, maka akan menjadi ancaman bagi masyarakat Enggano. \"Harga bensin mencapai Rp 15 ribu per liternya, dan itu sangat berat bagi kami,\" akunya. Selain itu, mereka juga mengeluhkan kondisi jalan di Pulau Enggano sepanjang 17 Km yang rusak parah, sehingga mengakibat tinginya biaya yang harus dikeluarkan. \"Kami minta DPRD Provinsi bisa menganggarkan dana untuk memperbaiki jalan yang rusak parah itu, jikapun tidak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini, kami minta paling lambat dianggarkan melalui ABPD Perubahan tahun 2014 ini. Karena jalan yang rusak parah itu sangat merugikan kami, bahkan anak sekolah sering diliburkan karena banyaknya debu,\" pintanya. Di sisi lain, para warga Enggano itu juga mengeluhkan sulitnya listrik di Enggano. Selama ini mereka hanya mengandalkan mesin diesel yang diperoleh dari bantuan PNPM. Itupun hanya mampu hidup selama 5 jam sehari, yakni dari pukul 18.00 WIB hingga 23.00 WIB. Mendapati berbagai keluhan tersebut, Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu, H Ahmad Zarkasi SP mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Bupati Bengkulu Utara.  \"Kita akan perjuangkan aspirasi masyarakat Enggano ini dengan mengundang Bupati Bengkulu Utara, karena Enggano merupakan wilayah kabupaten Bengkulu Utara,\" kata Ahmad Zarkasi. Ia pun berharap agar masyarakat bisa mengantisipasi hal yang bersifat darurat, seperti suplai maknanan melalui kapal perintis agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: