Wabup Bingung Data Warga Miskin

Wabup Bingung  Data Warga Miskin

BINTUHAN, BE- Wakil Bupati Hj Yulis Suti Sutri meminta  Dinas Sosialdukcapil, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, camat, dan kepala desa lebih aktif memonitor masyarakat miskin di Kabupaten Kaur. Saat ini jumlah warga miskin belum didata secara ril. \"Kita minta semua SKPD yang terkait punya data yang jelas, baik itu kemiskinan dan juga kesehatan,\" ujar Wabup Kaur Hj Yulis Suti Sutri, kemarin

Dikatakanya, SKPD harus bersama-sama memiliki kepedulian. Laporkan jika ada warga di daerah yang tidak mampu atau warga miskin, apalagi kehidupannya serba kekurangan dan memiliki anak mengalami gizi buruk. Jadi ini harus menjadi perhatian bersama.

Disamping itu juga, agar semua informasi dapat dirasakan bersama, maka semua lapisan masyarakat harus meningkatkan perannya secara bersama-sama. \"Buktinya sekarang masih ditemukan masyarakat miskin yang dalam kehidupannya masih hidup tidak layak, sangat jauh dari harapan. Makanya ini menjadi kewajiban kita bersama untuk memerhatikannya, kemudian data warga miskin akan dilaporkan ke pusat,\" jelasnya.

Dijelaskanya, untuk sistem pelaporannya SKPD harus mengajak camat dan kepala desa, untuk mendata masyarakat miskin. Jika administrasinya dan koordinasinya seperti ini dilakukan maka akan berjalan dengan baik, maka pemerintah bisa lebih cepat menanggulangi masyarakat kurang mampu yang hidup jauh dari layak. Ditegaskan wabup, bagi warga kurang mampu tersebut akan dibantu dalam bentuk bedah rumah. Di mana disiapkan dana 50 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk Kabupaten Kaur tahun ini.

\"Semua program ini akan terealisasi dan tepat sasaran apabila kita saling menginformasikan, maka dari itu, dukungan dari berbagai pihak sangat diharapkan, namun saat ini  peduli terhadap sesama warga yang tidak mampu masih kurang efektif antara SKPD dengan camat dan kepala desa,\" katanya.

Disisi lain, Kadisosdukcapil Kaur Drs Sarjoni Hanafi saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan camat dan kepala desa. Namun data warga miskin memang masih belum tuntas. Lantaran data itu sudah ada tapi masih butuh pengecekan lagi, sehingga memang ada warga yang betul-betul miskin. \"Kita tetap mendata semua warga miskin setiap gang, desa, camat hingga kabupaten, qrtinya yang dilakukan secara teliti,\" jelasnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: