Mengemis untuk Sekolah, Bocah SD Diamankan
BENGKULU, BE - Seorang bocah yang duduk di SDN 85 Kota Bengkulu, Fadilah Mustika (11), diamankan tim Dinas Sosial Kota Bengkulu, kemarin. Ia diamankan karena mengemis di Simpang Lima Jalan Soeprapto. Kepada BE, ia mengaku bahwa ia mengemis karena untuk melanjutkan sekolahnya. \"Saya beli buku dan bayar SPP pakai uang dari mengemis,\" katanya. Kepada petugas yang menangkapnya ia menuturkan, ia bersedia berhenti meminta-minta apabila kebutuhannya untuk sekolah dan uang SPP sekolahnya dibiayai. Dengan polos ia mengatakan, adik-adiknya pun dicukupkan kebutuhan mereka dengan uang hasil mengemis yang ia dapatkan. \"Saya mengemis ini terpaksa. Karena orang tua saya sudah pergi meninggalkan saya sama adek-adek saya di sini,\" ungkapnya sambil menggendong adiknya yang berusia 11 bulan yang gelisah. Melihat cucu-cucunya diamankan, Ali Kasim (73) seorang kakek warga Kelurahan Rawa Makmur, datang menemui tim Dinas Sosial yang saat itu masih berada di Simpang Lima Jalan Soeprapto. Kepada petugas, Ali Kasim menerangkan, cucu-cucunya sudah seringkali mereka peringatkan agar tidak kembali ke jalanan sebagai pengemis. \"Saya sudah sering bilang ke ibunya tapi ibunya bandel. Mulai besok akan saya larang,\" ujarnya dengan tegas. Kepala Dinsos Kota Bengkulu, Drs Sudarto Widyo Seputro MSi, mengenai penertiban Gepeng ini menjelaskan, operasi yang mereka gelar kemarin hanya dapat menjaring Fadilah Mustika, adik-adiknya yang bernama Nurul (6,5) dan Sulaiman (11 bulan) serta kakek mereka, Ali Kasim. Kepada mereka berempat, Dinas Sosial hanya memberikan pengarahan agar mereka tidak kembali ke jalan raya untuk mengemis. \"Mereka kami antarkan kembali ke rumah mereka di Kelurahan Rawa Makmur. Kakek itu sendiri warga Desa Serambi Gunung Kabupaten Seluma,\" urainya. Mengenai keluhan Fadilah agar ia dapat digratiskan untuk membiayai sekolah berikut kebutuhan dia, Sudarto menyampaikan, hal tersebut sudah ia laporkan kepada Walikota Bengkulu. Razia ini sendiri mereka lakukan di Simpang Pagar Dewa, Simpang Padang Harapan, Simpang Sekip dan Simpang Lima. \"Mengenai keluhannya sudah saya sampaikan kepada Pak Wali. Nanti Pak Wali sendiri yang akan menginstruksikan Dinas Pendidikan untuk membayar biaya sekolah anak itu. Razia kami sendiri akan dilaksanakan setiap hari. Namun bila situasinya sudah kondusif, maka instensitasnya akan kami kurangi menjadi 2 atau 3 hari sekali,\" tutupnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: