Pers Sehat Angkat Martabat Bengkulu
BENGKULU, BE - Usai memaparkan kesiapan pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) dan rencana pembanguna di Provinsi Bengkulu dihadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyuno, Selasa (27/1) kemarin, malam tadi Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd juga memaparkan kesiapan HPN di TVRI pusat, dan disiarkan secara live. Dan dialog pun antara Gubernur Bengkulu dengan Menteri Komunikasi dan Informasi, Ir H Tifatul Sembiring, dan Ketua PWI pusat, Margiono yang dipandu secara apik oleh moderator Anya Dwinov. Dialog ini menyorot tema HPN Bengkulu, \"Pers Sehat Rakyat Berdaulat\". Dalam kesempatan itu, Junaidi Hamsyah menyampaikan, bahwa dengan dilaksanakannya HPN di Bengkulu akan mengangkat dan mengeksplore semua potensi yang dimiliki Bengkulu. Dan secara otomatis akan mengangkat martabat Bengkulu dibandingkan provinsi lain. \"Menurut saya pers saat dikatakan sehat bila mampu mendongkrak kemajuan Bengkulu dengan mengekspos semua kekayaan alam yang ada di Bengkulu. Jika pers belum mampu mengangkat derajat Bengkulu, berarti pers belum sehat,\" seloroh Junaidi. Junaidi menyampaikan sejumlah kekayaan Bengkulu, seperti pantai panjang yang kalah indahnya dengan pantai Bali, terdapat rumah pengasingkan Bung Karno, Benteng Marlborough, serta berbagai keindahan alam dan tumbuhan lainnya seperti Bunga Raflesia. \"Selama ini kekayaan alam di Bengkulu belum terkspos, dan diharapkan dengan adanya HPN ini sukses membawa kemajuan bagi Bengkulu,\" sebutnya. Mengenai persiapan, Junaidi menyatakan bahwa hingga saat ini persiapannya telah mencapai 99 persen. Dan berbagai acara spektakuler juga akan memeriahkan hari puncaknya, seperti bakar ikan sepanjang 12 Km dengan jumlah ikan yang akan dibakar sebanyak 12 ton. \"Saya sudah pamit dengan Panglima TNI, Kapolri, bapak presiden dan lainnya. Saya mengharapkan dukunganya semoga HPN di Bengkulu sukses,\" pintanya. Sementara itu, Menkominfo, Tifatul Sembiring mengungkapkan, Bengkulu harus bersyukur bisa menjadi tuan rumah. Karena banyak hal yang akan dibawa ke Bengkulu oleh pemerintah pusat untuk pembangunan Bengkulu. \"Selain mendapatkan dana pembangunan, masyarakat Bengkulu juga bisa memanfaatkan kesempatan untuk menghidupkan ekonomi, seperti memasarkan pakaian dan makanan khas Bengkulu. Karena nanti akan hadir ratusan wartawan dari Indonesia dan mancanegara,\" terangnya. Di bagian lain, Ketua PWI Pusat Margiono menjelaskan pihaknya memutuskan Bengkulu sebagai tuan rumah karena berkat keseriusan pemerintah dan PWI Cabang Bengkulu. \"Ada yang kalimat yang membuat saya tersentuh saat Gubernur Bengkulu mengajukan diri sebagai tuan rumah, yakni dia mengatakan Bengkulu adalah wilayah barat yang terdapat di timur. Artinya Bengkulu provinsi yang tertinggal di daerah yang maju. Namun setelah saya turun ke Bengkulu, ternyata Bengkulu memiliki keindahan yang luar biasa,\" cetusnya. Terkait dengan kebebasan pers, Margiono mengaku pers yang sehat adalah pers yang tidak memiliki kepentingan, independent, memberikan ruang kepada masyarakat untuk merespon dan menilai konten pers tersebut. Namun secara keseluruhan, ia mengaku pers saat ini cukup sehat. \"Selain itu, ada beberapa indikator pertanda pers sehat, yakni keseimbangan pemberitaan, tidak didominasi oleh kepentingan suatu kelompok atau pemiliknya,\" imbuh Margiono. Disesi tanya jawab, Ketua PWI Cabang Bengkulu, Sukatno SPd melalui telepon menyampaikan terimakasih kepada Ketua PWI pusat dan semua elemen pemerintah pusat atas dukungan yang diberikan. Sehingga Bengkulu berhasil menjadi tuan rumah. \"Kami mengucapkan terimakasih atas dukungannya, dan kami berharap dukungan itu tetap berlanjut hingga tuntasnya pelaksanaan HPN hingga ke pembangunan,\" harapnya.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: