Warga Demo DPRD
CURUP, BE - Setelah mempertanyakan kelanjutan pembangunan jalan Jambu Keling -Talang Sumpel serta kelanjutan pembangunan gedung RSUD Curup ke Bupati Rejang Lebong, Senin malam (27/1). Belasan warga perwakilan dari berbagai desa kembali mendatangi kantor DPRD Rejang Lebong, Selasa (28/1) sekitar pukul 10.00 WIB untuk maksud yang sama. Rombongan tampak dikomandoi Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Rejang Lebong M Rauf, Mantan Kades Duku Ilir Mulyadi, Mantan Kades Tanjung Beringin M Doyo, serta Mantan Kades Seguring. Kehadiran warga disambut langsung Ketua DPRD Rejang Lebong Drs Darusmin, Ketua Komisi III bidang pembangunan Yurizal, Ketua Harian Badan Anggaran (Banggar) M Redo, dan anggota Banggar Heri Aprianto, Selamet Zuryadi, Jalaludin Muis dan Wakil Ketua DPRD Suhardi Ds. \"Kami ke sini bukan demo, tetapi untuk menanyakan pada wakil kami di DPRD kejelasan penganggaran pembangunan RSUD Curup dan Jalan Jambu Keling,\" tanya M Rauf. Menanggapi hal tersebut, M. Redo menjawab, jika dalam pembawasan di tingkat Banggar, untuk pembangunan RSUD dan Jambu Keling tetap dilaksanakan dan menjadi prioritas. \"Jalan Jambu Keling tetap kita bangun tahun 2014, karena kita khawatir ada jembatan Sungai Bili bernilai belasan miliar akan percuma jika tidak ada jalan yang baik. Terlepas ada persoalan soal jalan yang beberapa tahun lalu sempat menghebohkan, dasar pembangunan pernyataan masyarakat yang datang kepada kami,\" tegasnya. Diceritakan Redo, awalnya memang eksekutif mengajukan dana anggaran RSUD Curup dan pembangunan hotmik jalan Jambu Keling-Talang Sumpel, namun karena APBD Rejang Lebong terbatas dan banyak permintaan pembangunan di semua kecamatan dan desa tentu tidak semua usulan diterima. \"Setelah dibahas beberapa hari, akhirnya untuk pembangunan RSUD dan peningkatan jalan Jambu keling-Talang Sumpel tetap dilaksanakan tahun 2014 ini, RSUD Curup dianggarkan sekitar Rp. 20 miliar, sementara untuk jalan Jambu Keling sekitar Rp. 6 miliar,\" paparnya. Redo menegaskan, warga agar jangan hanya mengusulkan pembangunan saja tanpa melakukan pengawasan agar bangunan tersebut bisa bermanfaat dan dipergunakan dengan baik. \"Jangan hanya minta dibangun saja, tapi saat pelaksanaan juga harus diawasi, salah satunya rumah sakit, jangan hanya menelan dana miliaran rupiah namun pelayanan tidak maksimal hingga saat ini, orang datang ke rumah sakit itu untuk sembuh bukan nambah penyakit\" tegasnya. Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Mohammad Zilzal mengakui telah melakukan pembahasan panjang terkait desakan kelanjutan pembangunan gedung RSUD Curup dan peningkatan jalan Jambu Keling. \"Dengan anggaran sebesar sekitar Rp 6 miliar, akan dibangun jalan hotmik sekitar 4,3 kilometer di kawasan jembatan Bili Jambu Keling, untuk gedung RSUD Curup jelas harus sekaligus karena gedung, paling tidak untuk fisik bisa menelan anggaran Rp 18 miliar serta kebutuhan anggaran lainya,\" ungkapnya. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: