Pelayanan Laboratorium RSMY Lumpuh Total
GADING CEMPAKA, BE - Ultimatum CV Laboratorium Graha Spesialis (LGS) terhadap RSUD M Yunus Bengkulu untuk menghentian pelayanan laboratorium bukan gertak sambal. Buktinya, kemarin seluruh pelayanan medis di laboratorium rumah sakit milik Pemprov itu terhenti. Tak ayal seluruh pasien yang akan melakukan pengecekan kesehatan tidak dilayani lantaran persoalan utang senilai Rp 876 juta.
\"Kami minta pihak rumah sakit jangan menjadikan pasien sebagai tumbal. Hanya terkait persoalan utang pasien yang diterlantarkan. Bagaimana pelayanan terhadap pasein, katanya rumah sakit milik pemerintah seharus pelayanan yang prima,\" kritik salah satu keluarga pasien, Hardia, kemarin.
Wadir Umum dan Keuangan RSMY Bengkulu, Edy Arsyah ketika dikonfirmasikan tidak menampik pelayanan lab yang lumpuh total itu. Menurutnya pelayanan laboratorium belum dapat dilakukan dikarenakan cairan reagent yang biasa dipasok CV LGS dihentikan. Untuk tetap melakukan pelayanan kepada pasien, pihak rumah sakit terpaksa membeli sendiri di Provinsi Riau. Diperkirakan, hari ini cairan berharga ratusan juta rupiah itu baru tiba dan akan langsung didistribusian. \"Untuk persoalan utang tetap akan kita bayar tetapi jika ada uangnya. Pembayaran pun dilakukan bukan untuk kegiatan yang tengah berjalan,\" ucap Edy, kemarin.
Sementara itu, Direktur LGS, Charyadi Wijaya mengatakan jika persoalan ini tidak akan diselesaikan RSMY maka pihaknya akan mengadukan persoalan ini kepada pihak Plt Gubernur, Sekprov, DPRD Provinsi dan perusahaan asosiasi yang menangani soal perusahaan medis di Bengkulu ini. Soalnya, dalam MoU yang dibuat antara pihaknya dengan rumah sakit sudah sangat jelas.
Cairan reagent harus dibeli melalui CV LGS. Kenyataannya rumah sakit membeli secara diam-diam sehingga terkesan tidak ada itikad baik dari RSMY itu sendiri. \"Seluruh utang harus dibayarkan terlebih dahulu sebelum pencabutan MoU tersebut,\" tandasnya. Ia pun berencana mengangkat seluruh aset milik perusahaan yang berada di ruangan Lab RSMY tersebut. Mulai dari alat medis Lab, meubeler dan peralataan laint. \"Tuntutan kami cuma minta utang dilunasi. Soal keinginan pihak rumah sakit untuk menghentikan kerja sama, kami tidak keberatan,\" pungkasnya.(111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: