Rapat Tawuran Sepi
RATU SAMBAN, BE- Pemanggilan seluruh kepala sekolah yang direncanakan Dinas Pendidikan dan kebudayaan kota Bengkulu tak berhasil, hanya sebagian kepala sekolah saja yang hadir memenuhi undangan Walikota H Helmi Hasan,SE tersebut. Awalnya ditargetkan 500 guru, komite dan pengawas yang hadir. Namun, kenyataannya kepala sekolah dan guru yang hadir tak kurang dari 100 orang saja undangan yang hadir. Padahal undangan ini untuk membahas tawuran pelajar yang terjadi di SMAN Plus 7 beberapa hari lalu. Pemanggilan Kepsek itu, dibalut dengan kegiatan maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di aula Dikbud kota Bengkulu. Walau diguyur hujan, kegiatan yang dihadiri Walikota Helmi Hasan tetap berjalan kidmat. Diduga hujan inilah yang menyebabkan para kepala sekolah tidak hadir pada acara tersebut. Wali kota Helmi Hasan yang hadir dalam acara itu menuturkan rasa prihatinnya atas aksi tawuran yang belakangan ini terjadi antara siswa SMAN 7 plus dengan empat sekolah lainnya. Tawuran yang menyebabkan sarana dan prasarana sekolah rusak. Dalam sambutanya, walikota termuda ini menegaskan, \'\'Ditahun kedua masa kepemimpinan ini, saya akan fokus menciptakan suasana religius, bukan hanya ditingkat sekolah, pondok pesantren tetapi religius ini akan diterapkan setiap lini kehidupan.\'\' Terjadinya tawuran ini dikarenakan kurangnya pendidikan dan pengamalan agama dalam kehidupan sehari-hari. Walau begitu aksi yang sudah terjadi itu, walikota meminta agar tidak ada pihak yang saling menyalahkan. Diknas diminta mencari solusi agar persoalan ini dapat diselesaikan, dan tidak berlanjut. Saya tidak mau menyalahkan, sikap menyalahkan itu bisa dilakukan siapa saja termasuk anak kecil juga bisa. Coba dicari, klarifikasi apa akar permasalahan itu sehingga menjadi benar, pencarian solusi itu juga bisa meminta masukan dari berbagai pihak, \" sarannya. Dalam mencari solusi itu, guru, pengawas dan Dikbud kata walikota harus menyamakan persepsi dan menjalin kebersamaan. Jika kebersamaan ini tidak terbangun maka tawuran akan selalu tobe continue dari sekolah satu ke sekolah lainnya. Helmi juga tidak menyetujui adanya usulan menghentikan pelajar dari sekolahnya. Menurutnya, mendidik anak nakal dan membina menjadi lebih baik menjadi tanggungjawab pendidik. \'\'Jika kita mengeluarkan anak dan dia tetap nakal, sama halnya Diknas gagal mendidik pelajar. Tugas dunia pendidikan bukan hanya mencerdaskan intelektual saja, melainkan membina keseluruhannya,\'\' tandasnya. Sementara itu kepala Dikbud kota Bengkulu, Drs Gianto mengatakan apa yang disampaikan walikota itu segera ditindaklanjuti dengan mengumpulkan kepala sekolah yang saat ini pelajarnya terlibat tawuran. \'\'Kita minta kepala sekolah selalu memberikan laporan atas kondisi di sekolahnya, tukasnya. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: