Tuntut Keadilan dan Minta Transparan
Keluarga Korban Security Unived Datangi Polres Bengkulu BENGKULU, BE - Polres Bengkulu didatangi keluarga korban tewas akibat penusukan security Universitas Dehasen (Unived) Bengkulu, kemarin (15/1). Kedatangan 17 orang warga Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur ini ingin meminta Polres Bengkulu transparan dan menuntaskan kasus yang menewaskan Yengki Novalianto dengan menghukum semua pelaku yang terlibat. \"Yang salah harus disalahkan, dan harus diproses,\" kata paman korban, Buyung Azinal. Senada diungkapkan ayah korban, Juliasman yang secara langsung hadir di Polres Bengkulu. Ia menuntut keadilan atas tewasnya anaknya. \"Kami pihak keluarga berharap agar kepolisian dapat menuntaskan kasus ini dengan seadil-adilnya,\" ungkapnya. Kepolisian juga diminta untuk berkoordinasi dengan keluarga korban terkait penanganan kasus tersebut. Pihaknya masih mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada kepolisian. \"Kita percaya para penegak hukum akan menyelesaikan masalah ini. Kami dari pihak keluarga sangat mendukung upaya penyidikan yang dilakukan oleh Polres dan berharap sesuai dengan fakta hukum,\" tambah keluarga korban lainnya, Ahmad Tarmizi Gumay. Terkait adanya isu rencana penyerangan kampus Unived, Tarmizi membantahnya. Ia menegaskan tidak rencana demikian maupun instruksi untuk melakukan pembalasan. \"Kalau pun ada itu bukan dari kami keluarga korban. Hari ini juga kita pihak keluarga akan menjamin tidak akan melakukan kerusuhan di Dehasen seperti isu yang beredar sekarang,\" tepisnya. Di kesempatan itu, Polres Bengkulu mengizinkan keluarga korban untuk melihat langsung 5 tersangka penusukan korban yang berada di ruang tahanan. Hanya saja, saat melihat para tersangka salah seorang keluarga korban emosi sehingga kepolisian membatasi waktunya. Sementara itu Kapolres Bengkulu AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH menggaransi akan mengusut tuntas kasus tersebut. Ia pun berterima kasih kepada keluarga korban yang telah dapat menahan emosi dengan tidak melakukan aksi balasan.\"Kami dari pihak kepolisian akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan kasus ini. Selanjutnya kasus ini akan diperdalam dan dikaji apakah termasuk dalam perencanaan atau tidak,\" kata Kapolres. Beri Santunan Universitas Dehasen (Unived) Bengkulu, akan memberikan santunan kepada keluarga mendiang Yengki Nopalianto (24), yang tewas akibat perkelahian antara security kampus Unived, Sabtu (11/1) lalu. \"Kalau untuk santunan dari kita sudah pasti ada, tapi berupa apanya kita belum tahu,\" kata Abdurahman,SE.MM Wakil Dekan Ekonomi sekaligus Kepala Kepegawaian Unived kepada BE kemarin. Abdurahman mengatakan, pemberi santunan tersebut akan diberikan keluarga korban dalam waktu dekati ini. Pasalnya jika santunan tersebut diberikan saat ini, keluarga korban masih dalam kedaan berduka. \"Dalam waktu dekat inilah santunan bisa diserahkan kepada keluarga korban. Kita sudah menujuk dari pihak Unived untuk menyerahkan bantuan ke keluarga korban,\"ungkapnya. Lebih lanjut Abdurahman menuturkan, pihak Unived sangat berbelasungkawa atas meninggalnya korban. Selain itu ia juga sangat menyayangkan dengan tragedi berdarah di Unived beberapa hari lalu. \"Kita turut berduka cita, karena gimanapun adik korban itu kan kuliah di Unived, jadi ia masih kelaurga kita. Kita berharap kedepan kejadian seperti ini tidak terulang lagi,\"harapnya Seperti diberitakan sebelumnya, Sabtu (11/1) sekitar pukul 14.00 WIB. Kejadian tersebut berawal saat teman Yengki bernama Roni mendatangi kampus Unived dengan mengendarai sepeda motor. Kala itu, sepeda motor yang dikendarai Ketika itu, motor yang dikendarai tersebut nyaris menyerempet seorang mahasiswi. Melihat itu, security kampus tersebut memanggil dan menegur Roni. Entah bagaimana tiba-tiba terjadi perkelahian antara keduanya. Lantaran kalah tenaga Roni, memilih kabur dari kampus. Mendapati ada kejadian perkelahian tersebut, pihak kampus berinisiatif untuk menyelesaikan persoalan. Pada saat itu keduanya dipanggil untuk berdamai. Namun saat mendatangi kembali kampusnya, Roni membawa 3 orang rekannya, salah satunya Yengki Novalianto. Tapi, bukan perdamaian yang terjadi. Saat tiba di kampus justru perkelahian kembali terjadi dengan sekuriti. Kali ini dengan jumlah yang lebih banyak. Tiba-tiba, ada salah satu yang diduga kuat sekuriti menujah Yengki tepat di perutnya.(618)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: