Siring dan Masjid
Desa Jambu, Kecamatan Merigi Kelindang kondisi geografis tanahnya miring dan belum ada siring beton diantara sisi kanan dan kiri jalan. Sehingga jika musim penghujan, aliran air dari letak areal tertinggi sembarangan masuk ke tengah jalan dan pekarangan rumah warga. Hal itu mengakibatkan tanah banyak tergerus dan berpotensi terjadinya longsor di pinggir jalan. Kepala desa Jambu, Arsih mengatakan sementara ini siring jalan masih alami yang aktif dicangkuli oleh masyarakat, tetapi siring tersebut tak bertahan lama, sering meluap tanahnya saat musim penghujan tiba. “Solusi yang baik dengan membangun siring beton. Jadi air itu mengalirnya terarah dan tidak menyimpang kesana dan kemari,” jelasnya. Menurutnya, air yang meluap ke badan jalan juga memicu kerusakan. Terbukti, beberapa titik jalan yang dialiri dengan air musim penghujan, rusak semua dan sisi badan jalan terkikis yang siap membuat lubang besar. “Semua jalan mananjak ke desa sudah rusak berantakan, tambah lagi setelah hujan, dilalui truk yang membawa angkutan berat,” ungkapnya. Permintaan lain kata Arsih, warga berharap pemerintah daerah membangun masjid yang ukurannya kecil. Pembangun masjid betujuan agar setiap kegiatan besar Islam, masyarakat bisa masuk dalam masjid. “Masjid kami tergolong kecil, 20 x 20 meter, sedangkan warganya saat lebaran atau kegiatan islam sangat banyak yang datang,” pintanya. Ia menambahkan, selama ini pembangunan masjid masih diupayakan swadaya masyarakat dan bantuan beberapa pihak. Peningkatan pembangunannya masih belum maksimal, memperbaiki dan merawat beberapa bagian bangunan. “Siapa tahu ada peluang bantuan dari pemerintah daerah. Harapan kami bantuan Pemda itu bisa meningkatkan bangunan masjid,” tutupnya.(111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: