Rumah Penjual Ayam Ludes Terbakar

Rumah Penjual Ayam Ludes Terbakar

\"rumahPASAR MANNA, BE  – Warga Jalan Haji Yasin Kelurahan Tanjung Mulia, Pasar Manna, Bengkulu Selatan, kemarin pagi mendadak heboh. Pasalnya rumah  Mayuna (55), warga setempat, ludes dilalap si jago merah. Akibatnya rumah pemilik penjual ayam potong berukuran sekitar 6 x 20 m  itu ludes terbakar. Beruntung dalam peristiwa kebakaran itu tidak ada korban jiwa, sebab saat itu rumah dalam keadaan kosong. Hanya saja api karena api  sulit dipadamkan sedangkan lambannya penanganan unit Penanggulangan Bencana Kebakaran (PBK) akhirnya api menghanguskan dan  menghabiskan isi rumah. Warga pun terlihat bahu membahu berusaha memadamkan api bersama petugas PBK. Keluarga korban yang baru pulang ingin menyelamatkan barang-barangpun langsung dicegah oleh warga karena melihat api yang sudah membesar. Korbanpun yang baru pulang dari berjualan terlihat shock dan menangis mendapati rumah yang sudah lama didiaminya habis dilalap api. Adapun kronologis kejadian, menurut salah satu saksi mata, Lili (30,  tetangga korban, Senin pagi kemarin  sekitar pukul 07.05 WIB  saat sedang siap-siap untuk berangkat ke kantor,  dia dikejutkan dengan suara warga yang berteriak kebakaran dan menyuruh untuk memanggil mobil PBK. Penasaran, Lili pun keluar dan melihat api sudah membesar di rumah Mayuna yang sedang kosong.  “Saya lihat api sudah membesar dan menyebar. Karena   Tusman masih keluarga korban  berteriak ada rumah terbakar. Sementara ibu Mayuna itu setiap pagi berjualan ayam potong ke desa-desa tetangga, sehingga waktu itu rumah dalam keadaaan kosong,” ujar Lili yang bekerja sebagai PNS di kantor Camat Pasar Manna. Lanjut Lili, untungnya ada jarak antara rumah korban dengan tetangganya sehingga api yang sudah membesar tidak menyambar rumah warga lainnya. Jika  tidak ada jarak kemungkinan besar rumah yang lainnya akan ikut dilalap api terlebih mobil PBK yang sudah dihubungi lama baru tiba satu jam kemudian. Menurutnya mobil PBK tidak menjadi penolong dan penyelamat utama rumah warga yang terbakar. Pasalnya baru datang setelah lebih dari 1,5 jam rumah korban terbakar. Bahkan petugas PBK terkesan tidak siap dan tidak mampu menjalankan tugasnya. Karena saat menyiramkan air ke api, airnya lebih banyak terbuang ketimbang menyiram api. “Sepertinya perlu ada pelatihan bagi petugas pemadam, sepertinya petugas tidak terampil dan tidak sigap,” ujarnya. Sementara Ketua DPRD BS Susman Hadi, SP, MM juga mengecek  langsung kebakaran itu. Susman juga mengakui jika petugas unit PBK memang datang terlambat dalam menangani api yang cepat membesar itu. Menurut Susman, DPRD BS bersama Pemda BS akan mengevaluasi kinerja unit PBK. DPRD juga sudah menaikan anggaran untuk tenaga honorer PBK yang mencapai Rp 81 juta. “Kami akan lakukan penambahan petugas sehingga selalu standby dan siap jika ada kebakaran,” terangnya. Sementara itu, Kapolres BS AKBP Abdul Muis, S.IK melalui Kapolsek Kota Iptu Miza Y K didampingi Kanit Reskrim Polsek Kota, Ipda M Yusman  mengatakan, penyebab sementara kebakaran karena api yang diduga berasal dari arus pendek atau korsleting listrik dan akhirnya menyambar seluruh rumah. Menurutnya dari keterangan warga, api pertama kali terlihat dari depan rumah bagian atas kemudian menyebar. “Dugaan sementara kebakaran dikarenakan arus pendek dan menyambar bagian rumah yang lain, namun untuk pastinya kami akan terus melakukan penyelidikan” jelas Yusman.. Kabag Humas Pemda BS, Drs. Azen Hous yang mendampingi Bupati dan Sekda BS saat melihat lokasi kebakaran mengimbau agar warga mengecek kabel listriknya terutama rumah-rumah lama yang masih menggunakan kabel listrik yang kecil. Pasalnya, tegangan listrik di BS saat ini sudah tinggi sehingga kabel kecil yang lama itu sudah tidak mampu lagi menahan tegangan listrik di BS dan seringkali terjadi korsleting. “Kami mengimbau warga agar mengecek dan mengganti kabel listriknya jika memang masih menggunakan kabel yang lama. Tujuannya untuk mencegah korsleting listrik yang bisa menjadi penyebab kebakaran,” imbau Azen Hous.(369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: