Rp 15 M Dana Samisake Cair
BENGKULU, BE - Seluruh Lembaga Keuangan Mikro (LKM), sebuah institusi pengelola Dana Bergulir Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake) tingkat kelurahan, telah menerima dana Samisake. Total dana yang murni berasal dari APBD 2013 ini disalurkan dengan jumlah Rp 15 miliar bagi seluruh LKM se-Kota Bengkulu. Demikian dinyatakan Kepala Dinas Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Menengah Kota Bengkulu, Erwan Syafrial SE, kemarin. Tidak semua LKM mendapatkan dana Samisake tahap kedua ini dengan jumlah yang sama. Ada beberapa LKM yang menerima dana sebesar Rp 100 juta, ada beberapa lainnya menerima dengan jumlah maksimal mencapai Rp 285 juta. \"Ini semua berbasiskan kepada hasil verifikasi yang kita jalankan. Pengguliran dana tersebut kepada LKM-LKM ini dilaksanakan dengan pertimbangan kemampuan mereka dalam mengelola dananya. Kita tinjau kelayakan dan sebaran geoekonomi penerima manfaat di tiap-tiap daerahnya,\" ujarnya. Dana bergulir Samisake sendiri sebenarnya pada APBD 2013 dialokasikan sebesar Rp 19 miliar. Erwan menjelaskan, sebanyak Rp 4 miliar dana yang belum dicairkan tetap tersimpan di kas daerah dan menjadi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) yang akan dicairkan kembali pada kisaran bulan Juli tahun ini. \"Tahap pertama ini kita memang tidak mengalokasikan seluruhnya. Karena target kita memang untuk kalangan usaha mikro. Sesuai perkembangannya nanti, jumlah ini akan terus kita tambah dengan mempertimbangkan tingkat pengembalian dan perkembangan ekonomi di tengah-tengah masyarakat bawah,\" bebernya. Penggelontoran Dana Bergulir Samisake tahap ketiga sendiri, lanjutnya, akan disertai dengan penambahan dana Rp 1 miliar yang berasal dari dana APBD 2014. Pada tahap-tahap berikutnya, jumlah pencairan dana ini akan terus menerus ditambah hingga Rp 67 miliar dana APBD terserap ke seluruh kepada LKM yang ada. \"Tapi dana APBD ini tidak akan berdiri sendiri. Dia akan disertai dengan dana pembayaran jasa yang disetorkan oleh penerima manfaat. Jadi tetap Pemerintah Kota berkomitmen dapat memberikan pinjaman kepada mereka yang membutuhkan dana hingga Rp 25 juta,\" sampainya. Pencairan Dana Bergulir Samisake yang tidak merata ini semula sempat menuai kritik dari salah satu LKM. Sebagaimana diungkapkan pengurus BMT Pandan Madani, Jajang Supriyanto SKom, pihak koperasi mereka hanya menerima dana ini sebesar Rp 100 juta. Sementara ia mendapatkan informasi bahwa LKM lainnya bisa mendapatkan dana lebih dari Rp 200 juta. Mengklarifikasi hal ini, Erwan menjawab, LKM BMT Pandan Madani semula sempat menolak untuk ikut serta mengelola Dana Bergulir Samisake. Namun karena alasan tertentu, LKM ini pada akhirnya bersedia untuk bersama-sama Pemerintah Kota untuk memberdayakan masyarakat melalui program Samisake. \"Tapi tetap saja semuanya murni berdasarkan kepada hasil verifikasi kami. Semua karena pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan oleh tim verifikasi,\" pungkasnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: