ASI, Kunci Anak Tumbuh Pintar
SUDAH diketahui dari dahulu bahwa ASI memiliki seabrek manfaat bagi bayi. Sebuah penelitian terbaru menunjukan bahwa anak-anak yang diberi ASI selama lebih dari enam bulan ternyata memiliki kemampuan kognitif, bahasa dan perkembangan motorik yang lebih baik. Penelitian sebelumnya menyebut menyusui terkait dengan kemampuan memori yang lebih baik. Dr Dimitri Christakis seorang profesor pediatri di University of Washington dan direktur Center for Child Health, Behavior and Development di Seattle Children Research Institute mengatakan studi baru memang tidak membuktikan bahwa menyusui bertanggung jawab dapat mengembangkan kemampuan yang lebih baik. Namun sebagian besar bukti cukup jelas menunjukkan ada manfaat medis yang signifikan dari menyusui. Demikian dikutip dari Reuters, Sabtu (28/12/2013). \"Saya berpikir bahwa bukti itu sekarang cukup teruji. Kita berfokus pada bagaimana kita berhasil mempromosikan menyusui karena semua studi, termasuk yang satu ini, menunjukkan ada manfaat yang diperoleh seorang anak yang menyusu dari setiap bulan tambahan untuk menyusu pada ibunya,\" jelas Dr Dimitri. Dalam penelitian, Dr Leda Chatzi dari University of Kreta dan rekan-rekannya menggunakan data dari studi jangka panjang dari 540 ibu dan anak-anaknya. Para peneliti meminta ibu untuk mengecek kesehatan anaknya ketika mereka mulai diberi ASI dan berapa lama mereka mendapat ASI. Kemudian pengecekan kembali dilakukan ketika bayi-bayi itu berusia 18 bulan. Psikolog juga menguji kemampuan kognitif anak-anak, kemampuan bahasa dan perkembangan motorik pada 18 bulan. Sekitar 89 persen bayi yang pernah disusui, 13 persen diberi ASI selama kurang dari satu bulan, 52 persen diberi ASI selama satu hingga enam bulan, dan 35 persen selama lebih dari enam bulan. Anak-anak yang diberi ASI untuk jumlah waktu yang lebih lama, memiliki kemampuan kognitif yang lebih tinggi dan komunikasi reseptif yang baik dibandingkan dengan anak yang tidak disusui. Skor komunikasi kognitif, reseptif dan ekspresif, serta bagian motorik halus yang tertinggi dimiliki anak-anak yang diberi ASI selama lebih dari enam bulan. Misalnya, pada penilaian kognitif dengan skor normal 100, balita yang tidak pernah mendapat ASI rata-rata mencetak sekitar 97. Anak-anak yang diberi ASI selama lebih dari enam bulan mencetak skor hingga 104. Para peneliti melaporkan temuan ini dalam Journal of Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat. \"Namun meski manfaat ASI telah teruji sangat baik, kami terkejut oleh kenyataan bahwa tingkat menyusui di negara Yunani masih rendah, meskipun ada upaya berkelanjutan oleh Negara Yunani untuk mempromosikan praktek pemberian ASI,\" kata Chatzi. Christakis menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, sekitar 60 sampai 80 persen wanita mulai menyusui bayinya. Tetapi dari 30 persen ibu yang menyusui, mereka hanya melakukannya kurang dari empat bulan. \"Salah satu alasan mangapa wanita AS hanya menyusui kurang dari empat bulan karena mereka harus kemali bekerja, sehingga tidak mungkin menyusui anaknya,\" ujar Christakis. Ia menambahkan bahwa tantangan utama saat ini adalah mempertahankan agar wanita mau menyusui minimal sampai enam bulan. Untuk itu perlu memberikan pendekatan pada masyarakat untuk melakukannya karena kegiatan ini penting untuk meningkatkan kognisi anak. Selain itu ASI juga bisa meningkatkan perkembangan fisik anak. Hal-hal inilah yang perlu dipahami masyarakat. \"Kita perlu memiliki tempat kerja yang ramah bayi, yang bisa membantu perempuan untuk terus memberikan ASI atau melakukan pompa ASI ketika mereka kembali bekerja,\" ucap Christakis. Untuk diketahui Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan pemberian ASI eksklusif tanpa susu formula atau makanan padat sampai bayi berusia enam bulan. Setelah itu, menyusui terus dilanjutkan dengan penambahan makanan yang tepat sampai usia dua tahun. (net)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: