Produksi Minyak Turun

Produksi Minyak Turun

KALTIM, BE- Presiden Commissioner Ametis Ennergi Nusantara, Darmawan Prasodjo Phd, mengatakan cadangan minyak di Indoesia terus mengalami penurunan. Sedangkan produksi gas maih banyak ditemukan.  Hal ini disampaikan saat memberikan materi Media Visit & Gathering, di Balikpapan, Kalimantan Timur (18-21/12). Dia mengatakan, hanya di Cina yang tren cadangan energi minyaknya mengalami kenaikan. Selain Cina, termasuk Indonesia cadangan energi minyak dan gas justru menurun. \"Untuk mengelola minyak itu membutuhkan kapital (Modal) yang sangat besar. Tapi juga perlu juga perlu resiko. Sedangkan cadangan (minyak) semakin nipis,\" ucap pria asal Bantul, yang lama berarir di Jerman itu. Dia mengatakan, untuk mendapatkan minyak samakin sulit, tetapi kebutuhan minyak semakin besar. Sehingga Indonesia sudah tidak bisa mempengaruh harga. Karena itu memilih keluar dari Opec. \"Karena terus beli, tidak bisa mempengaruhi harga,\" katanya. Disisi lain, tingkat penemuan gas semakin banyak di Indonesia. Tapi hanya  separuh yang dikonsumsi.  \"Kita kaya gas daripada minyak. Minyak sulit ditemukan,\" katanya. Tetapi, dia menjelaskan tidak segampang mengelola minyak dibanding mengelola gas. Untuk bisa memaksimalkan mengelola gas dibutuhkan infrastruktur yang bagus dan lengkap. Karena kurangnya infratsruktur gas, Indonesia mengekspor gas dengan harga murah dan mengimpor minyak dengan harga mahal. Karena itu, Indonesia harus segera memiliki konsep energi security. \"Natural energi adalah karakteristik bagi industri yang membutuhkan infrastruktur secara masif,\" katanya. Total E&P Indonesie siap mempertahankan produksi gas Blok Mahakam, Kalimatan Timur, pada 2014 sebesar 1.760 juta kaki kubik per hari. Angka itu meningkat dibanding produksi 2013 sebesar 1.600 MMSCFD yang ditetapkan dalam rencana kerja dan anggaran. \"Langkah mempertahankan pencapaian produksi gas 2014 dilakukan dengan mengerjakan proyek pengembangan lapangan migas, mempertahankan dan merawat sumur tua,\" kata Head Development Relation Total E&P Indonesie Kristanto Hartadi. Menurut Kristanto, pada tahun 2014 perusahaan tetap menerapkan pola pengembangkan \"well service\" maupun \"well intervention\". Ia menjelaskanan Total akan berupaya berusaha menahan laju penurunan produksi dengan pengembangan lapangan Sisi-Nubi 2B dan Peciko 7B. Investasi pengembangan Sisi-Nubi fase 2 dan Peciko 7B tersebut mencapai 2 miliar dolar AS, dimana gas kali pertama keluar ditargetkan pada semester II 2014. Proyek terakhir Total yakni South Mahakam Fase 3 (SMK 3) yang dimulai sejak April 2013. Pembangunan anjungan lepas pantai (platform) SMK 3 ini melibatkan kontraktor lokal yaitu Meindo Elang Indah. \"Adapun pengerjaan platform SMK 3 diproyeksikan rampung pada semester II 2014, sedangkan mulai berproduksi diharapkan pada semester II 2014,\" jelasnya. Ia menambahkan, produksi SMK 3 diperkirakan akan menghasilkan gas sebanyak 80 MMSCFD. Menurutnya proyek SMK 3 ini, bisa jadi proyek yang paling bungsu (terakhir) di Blok Mahakam. \"Bukan kami menghentikan proyek. Ada sejumlah POD (plan of development) yang diajukan dan disetujui SKK Migas. Tapi tingkat keekonomiannya akan tercapai kalau ada support scheme dari pemerintah,\" ujar Kristantob

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: