Ekonomi 2014 Tumbuh Lambat

Ekonomi 2014 Tumbuh Lambat

JAKARTA, BE - 2014 bakal menjadi tahun yang tidak mudah bagi Indonesia. Pengetatan moneter yang dilakukan Bank Indonesia (BI) tahun ini diperkirakan bakal berimbas pada melambatnya pertumbuhan ekonomi tahun depan. Country Director Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan, pihaknya memprediksi ekonomi Indonesia pada 2014 hanya mampu tumbuh 5,3 persen. Angka itu melambat dibanding proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini yang dipatok 5,6 persen. ”Salah satu alasan pelemahan ini adalah turunnya investasi,” ujarnya dalam paparan Indonesia Economic Quarterly Report Bank Dunia edisi Desember 2013 di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kemarin.  Menurut Chaves, ekonomi Indonesia juga menghadapi sejumlah risiko tinggi. Misalnya, rencana pengurangan stimulus quantitative easing (tapering off ) di Amerika Serikat diperkirakan membuat pasar modal dunia terus bergejolak dan menghambat akses Indonesia pada dana eksternal. ”Sedangkan pertumbuhan konsumsi domestik yang selama ini cukup tangguh juga akan melemah,” katanya. Chaves menyebut, pengetatan moneter melalui kenaikan BI rate maupun langkah pemerintah dalam mengerem impor merupakan strategi yang bagus untuk meredam gejolak makro. ”Kebijakan moneter ini mendukung penyesuaian ekonomi dan membuat Indonesia bisa mencapai pertumbuhan jangka panjang,” ucapnya. Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia Ndiame Diop menambahkan, pengetatan moneter yang berakibat pada perlambatan ekonomi bakal bermanfaat untuk meredam defi sit neraca berjalan atau current account. ”Karena itu, kami memproyeksi defi sit tahun depan akan membaik,” ujarnya. Menurut kalkulasi Bank Dunia, defisit neraca berjalan Indonesia yang tahun ini sekitar USD 31 miliar atau 3,5 persen produk domestik bruto (PDB), pada 2014 diperkirakan menyusut menjadi USD 23 miliar atau 2,6 persen dari PDB. ”Ini bagus untuk pijakan ekonomi Indonesia ke depan,” katanya. (jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: