Dipecat, 21 Karyawan Tambang Demo

Dipecat, 21 Karyawan Tambang Demo

\"1\"BENTENG, BE - Kemarin, sebanyak 21 orang karyawan tambang batu bara, PT Selamat Group (SG) melakukan demo di kantornya. Pasalnya, mereka mengaku telah diberhentikan secara sepihak  oleh pihak perusahaan. Diantaranya perusahaan tidak memberikan pesangon atau uang tolak dan tidak memberikan surat peringatan I, II dan III. Karyawan menduga  pemecatan  itu dikarenakan tidak memilih calon kepala desa yang merupakan keluarga dari super visor PT SG,  Mian tersebut. \"Kami tidak mau dipecat secara sepihak seperti ini,\" ungkap Koordinator Lapangan (korlap) demo, Iswandi, dalam oratornya. Menurutnya, karyawan yang dipecat sepihak ini  sudah  mengalami masa kerja selama 4 tahun. Sehingga sesuai dengan prosedur jika mereka harus mendapatkan pesangon dan hak lainnya, namun hingga saat ini hak dari karyawan yang telah dipecat ini belum diberikan kepada yang bersangkutan. Hal inilah yang dituntut oleh pihaknya. \"Kalau tidak diberikan pesangon maka kami akan terus melakukan aksi dan melaporkan kepada pihak terkait,\" soraknya. Sementara itu, supervisor PT SG, Mian membantah jika pemecatan terhadap karyawan itu terkait karyawan yang tidak memilih keluarganya dalam pemilihankepala desa (pilkades) Desa Lubuk Sini Kecamatan Taba Penanjung tersebut. Itu murni soal manajemen perusahaan yang terpaksa melakukan pemecatan karena dianggap tidak layak lagi. \"Kita sudah memberikan SP I, II dan III. Sehingga pemecatan itu murni kepentingan manajemen perusahaan,\" katanya. Ia menambahkan, terkait pesango yang dituntut oleh pekerja, tengah dilakukan penghitungan oleh perusahaan dan akan dibayarkan dalam waktu dekat ini. Hal itu untuk menentukan besarnya jumlah pesangon yang akan diberikan. Sehingga, pesangon tetap akan diberikan oleh pihaknya. \"Mereka kita pecat sejak hari senin (16/12) lalu,\" tegasnya. Sementara itu, Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ahmad Tarmizi, SH melalui Kapolsek, Iptu Ade Candra, membenarkan telah terjadi demo 21 karyawan SG tersebut. Hanya saja, karyawan itu hanya menuntut haknya sebagai karyawan dan aksi berjalan dengan tertib. \"Mereka hanya menyampaikan aspirasi saja,\" katanya. (111)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: