Badai Melanda, 2 Warga Terluka

Badai Melanda, 2 Warga Terluka

\"2BENGKULU,BE – Badai melanda Kota Bengkulu, kemarin (16/12). Tak hanya sejumlah atap rumah rusak, tapi 2 warga dilaporkan terluka. Keduanya Sri Herawati (33), dan dan Mina (45), warga Perumahan Kopri RT. 16 RW.03  Kelurahan  Bentering Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu terpaksa harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD M. Yunus Bengkulu. Ini setelah terluka parah di kepala akibat tertimpa gapura yang roboh diterpa badai. Peristiwa naas itu terjadi berawal dari korban Sri mengendarai sepeda motor  hendak menjemput anaknya pulang sekolah. Di tengah jalan, ia membonceng Mina tetangganya  yang hendak berjualan kerupuk. Tiba-tiba saat di simpang empat Kopri, gapura perumahan roboh diterpa angin kencang menimpa keduanya. Seketika itulah kedua korban bersama langsung terjatuh. \"Isteri saya ini tadi mau jemput anak sekolah di SMA 8, tiba-tiba pas di simpang ditimpa gapura karena angin kencang, kalau Mina itu dia numpang mau jualan kerupuk,\" kata Tono 31 saat diwawancara BE di rumah sakit, kemarin. Akibat kejadian tersebut, Mina mengalami luka serius di bagian kepala dengan empat jahitan, serta mengalami luka di badan. Sedangkan Sri mengalami luka di bagian bibir, sakit pada leher, sesak nafas dan pusing kepala. \"Saudara saya ini waktu itu dia dibonceng, mau jualan kerupuk keliling. Lukanya yang parah di bagian kepala,\"ujar Titi (31) salah satu keluarga Mina saat di rumah sakit kemarin. Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Bengkulu memprediksi angin kencang yang disertai hujan akan berlangsung selama satu minggu kedepan di Kota Bengkulu. Hal tersebut disebabkan oleh laut yang menghangat yang membuat suhu dan tekanan udara menjadi rendah sehingga terjadi angin dan hujan. Kasi Data dan Informasi BMKG Provinsi Sudianto SP mengungkapkan dari pengamatan BMKG kecepatan udara tidak seperti biasanya. Saat ini kecepatan yang dihasilkan mencapai 30 knot. “Biasanya dalam keadaan normal kecepatan udara hanya 5 sampai 10 knot,” katanya. Ia juga menyarankan agar nelayan dan masyarakat yang memiliki bangunan yang rawan angin waspada terhadap cuaca yang ekstrem ini. Karena seminggu merupakan waktu yang cukup lama jika cuaca ekstrem seperti ini.”Kita ingatkan warga untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem,” imbuhnya.(cw4/618).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: