BKKBN Meretas Isolasi Enggano

BKKBN Meretas Isolasi Enggano

BENGKULU, BE - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu melalui program pelayanan masyarakat wilayah tertinggal, terpencil, perbatasan (Galciltas) dan kepulauan upaya peningkatan kualitas SDM di daerah perdesaan.  BKKBN bersama Dinas Kesehatan  kembali meretas isolasi pembangunan kependudukan di Pulau Enggano yang cukup memprihatinkan. \"Integrasi program dua instansi ke daerah pulau tersebut dengan menggelar bhakti sosial serta penyuluhan KKB dan kesehatan guna percepat terwujudnya pembangunan kependudukan melalui peningkatan kesehatan, kesejahteraan serta kualitas masyarakat di wilayah tersebut,\" kata Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) BKKBN Maryana, kepada wartawan, Rabu (11/12). Ia mengatakan, bhakti sosial KB Kesehatan digelar selama empat hari 4-7 Desember-2013 terhadap masyarakat di sejumlah desa yang ada di Pulau Enggano.  \"Kita berikan pelayanan berbagai kontrasepsi serta penyuluhan peningkatan kualitas keluarga,  terutama penyuluhan peningkatan usia perkawinan bagi remaja,\" ujarnya. Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) BKKBN Masyrofa menambahkan, kegiatan yang digelar bersama Dinas Kesehatan itu, juga melibatkan beberapa organisasi sebagai mitra yakni Juang Kencana, Duta Remaja, IPeKB.  Ikut serta mitra tersebut dalam menjalankan fungsi penyuluhan baik bagi remaja, Balita dan Lansia. Ia mengatakan, perlunya pembinaan remaja di daerah itu melihat kondisi yang urgen dengan tingginya peristiwa nikah dini.  \"Kita mengharapkan dengan memberikan informasi secara kontinyu agar kondisi sosial masyarakat dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan kependudukan,\" ujarnya. Ia menambahkan, dalam aksi bhakti sosial di pulau tersebut telah melayani pasangan usia subur di beberapa desa untuk mendapatkan program KB dengan pemasangan alat kontrasepsi berbagai metode.  Pelayanan KB secara gratis di wilayah itu yang digelar selama empat hari itu menyerap peserta KB.  \"Sebanyak 67 akseptor dengan menggunakan kontrasepsi MKJP jenis implant 26 orang dan 41 non MKJP seperti pil, suntik dan kondom,\" katanya. (100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: