Kaba Meletus, 15 Warga Tewas

Kaba Meletus, 15 Warga Tewas

\"BupatiSELUPU REJANG, BE -  Letusan Gunung Kaba yang terletak di Desa Sumber Urib Kecamatan Selupu Rejang benar-benar menjadi bencana besar di Provinsi Bengkulu. Aktivitas seismik Gunung Kaba yang terjadi, Senin malam (09/12) yang terpantau oleh pos pengamatan setidaknya terjadi 85 kali guguran material panas, 479 gempa multiphase dan 39 kali gempa vulkanik. Bahkan guguran material yang terpantau kembali meningkat sebanyak 90 kali, sejak Senin (10/12) hingga pukul 10.00 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu setidaknya melaporkan 15 korban meninggal, serta puluhan lainnya mengalami luka-luka, sebanyak 3.055 warga terdiri dari perempuan dan anak yang tinggal di kaki Gunung Kaba terpaksa diungsikan di tempat aman berupa tenda penampungan dan rumah sakit lapangan yang dibangun tim siaga bencana dari Korem 041 Gamas, Dinas Kesehatan dan intansi terkait di lapangan Desa Sumber Urib, untuk membantu evakuasi korban meninggal dan luka-luka. \"Kita masih berupaya melakukan pengungsian terhadap warga dari letusan Gunung Kaba, serta mengevakuasi korban meninggal dan luka-luka,\" ungkap petugas penanggulangan bencana. Di tengah bencana tersebut, polisi dan TNI juga berhasil mengamankan oknum warga yang memanfaatkan situasi, melakukan penjarahan terhadap harta benda warga yang tengah dalam kondisi kepanikan. Oknum warga tersebut selanjutnya diamankan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Semua situasi tersebut menjadi agedan geladi lapangan gunung api di Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang, yang dimotori oleh BPBD Provinsi Bengkulu bersama BPBD Rejang Lebong yang juga melibatkan anggota TNI dan Polri, PMI, Dinas Kesehatan, Pramuka serta ratusan masyarakat Sumber Urip yang merupakan desa berbatasan langsung dengan kaki gunung kaba yang saat ini masih aktif. Bahkan Bupati RL H Suherman SE MM ikut terlibat dalam rangkaian simulasi bencana, didampingi Kasdim 041 Gamas Letkol Inf Bedali Harefa. Kabid Pra Bencana BPBD Provinsi Ahmad Devi S.Sos MM kepada wartawan menjelaskan, gladi lapangan tersebut merupakan salah satu metode latihan yang dilaksanakan oleh seluruh pihak terkait sesuai dengan bidang tugas masing-masing dilapangan. \"Selain itu sebagai metode menguji kemampuan instansi yang dilaksanakan di daerah bencana yang mendekati situasi dan kondisi sebenarnya,\" ujar Devi. Selain itu lanjutnya, dengan kegiatan gladi tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan secara teknis semua pihak yang terlibat terutama BPBD provinsi dan kabupaten dalam menghadapi bencana alam yang terjadi, serta memutus rentang birokrasi penanganan bencana. Bupati RL, yang sekaligus berkesempatan membuka rangkaian simulasi menegaskan, kegiatan simulasi atau geladi penanganan bencana tersebut merupakan suatu pembelajaran serta menjadi upaya pengurangan resiko bencana. \"Kegiatan ini sangat positif dan saya ucapkan terima kasih kepada BPBD Provinsi yang telah menyelenggarakan kegiatan geladi penanggulangan bencana gunung api di Kabupaten RL, langkah ini penting guna mengurangi resiko bencana, kegiatan ini juga tujuannya adalah menguji kontijensi yang telah disusun apakag dapat diterapkan secara profesional atau tidak nantinya,\"  ujar Suherman. Kabupaten RL memiliki wilayah administrasi cukup luas 1.515,76 KM persegi, dan memiliki busur gunung api yang tumbuh pada zona lemah mengakibatkan kabupaten RL kondisi geografis, gelolgis dan hidrologis dan demografis yang rawan bencana , termasuk salah satunya adalah bencana letusan gunung api Bukit Kaba. \"Makanya saya upankan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, dan masyarakat sekitar hendaknya dapat memperhatikan simulasi dan geladi penanggulangan bencana gunung api hari ini, agar menjadi pembelajaran bagi kita semua.\" Demikian Suherman. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: