Plus Minus Suplemen Antioksidan

Plus Minus Suplemen Antioksidan

Ada baiknya, sebelum memutuskan dengan benar, kaji dulu asupan makanan dan gaya hidupnya. Misalnya dengan mengamati diri sendiri, bagaimana pola makannya? Apakah tidak banyak mengonsumi sayur dan buah-buahan, seberapa sering mengonsumsi lemak semisal makanan gorengan. Apakah sering terpapar polusi semisal asap rokok, bekerja dekat pabrik yang mengeluarkan asap, bekerja di udara terbuka yang penuh asap kendaraan bermotor, sering terpapar sinar matahari, faktor usia (diatas 40) di mana regenerasi sel-sel semakin melambat, dan lain sebagainya yang berpotensi menimbulkan radikal bebas. Jika ternyata banyak jawaban ‘ya’nya, maka mungkin Anda memang sudah waktunya membutuhkan suplemen antioksidan. Suplemen ini diharapkan berguna melawan radikal bebas yang berasal baik dari dalam tubuh maupun lingkungan. Suplemen antioksidan didapat dari vitamin A, C, E, dan selenium. Ketiga vitamin dan mineral tersebut sangat dibutuhkan oleh orang dewasa dengan paparan polusi yang sangat tinggi. Singkatnya, mengonsumsi suplemen tidaklah salah. Yang penting, harus diketahui kapan seseorang merasa perlu mengonsumsi suplemen. Selain itu, konsumen juga harus memiliki pengetahuan dasar apa manfaat suplemen itu. Pengetahuan dasar mengenai manfaat suplemen memang sangat penting. Sebab tidak sedikit masyarakat menggunakan makanan tambahan cuma ikut tren atau supaya disebut masyarakat modern. Salah satu pengetahuan dasar itu adalah memerhatikan jumlah kebutuhan. Ada baiknya para pengguna mempelajari dulu cara pakai dan kandungan yang dilampirkan bersama produk tersebut. Pasalnya, meski belum ada penelitian menyeluruh terhadap dampak kelebihan suplemen, tapi sesuatu yang berlebihan biasanya berdampak tak baik. Bila Anda belum yakin apakah memerlukan atau tidak, konsultasikan dulu kepada dokter. Diskusikan gaya hidup dan kebiasaan asupan Anda. Dan yang lebih pentiing lagi, nantinya setelah mengonsumsi suplemen, ubah gaya hidup Anda. Ada anggapan kalau sudah makan suplemen antioksidan dapat pasti lebih sehat. Pemahaman ini justru menyesatkan karena Anda juga harus mengubah gaya hidup Anda dengan tidak merokok, mengurangi terpapar polusi dan memerhatikan makanan sehat.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: