Dilarang Nikah, Gantung Diri
CURUP, BE - Aksi nekat Joni Lomintang (17), siswa kelas II SMKN 1 Curup Selatan bunuh diri dengan cara gantung diri di ruang praktek gedung tempatnya bersekolah mulai banyak dugaan miring. Setelah sempat diinformasikan bunuh diri karena persoalan cinta, aksi gantung diri Joni juga diduga karena larangan untuk menikah oleh kedua orangtuanya. Terlepas dari berbagai spekulasi terhadap motif bunuh diri si pelajar galau tersebut, Guru Bidang Kesiswaan SMKN 1 Curup Selatan Melda, dikonfirmasi wartawan mengakui jika sebelum peristiwa gantung diri yang dilakukan Joni, korban menunjukkan kebiasaan aneh karena persoalan yang dipendamnya. \"Kalau informasinya korban ini ingin menikah dengan pacarnya yang juga siswa di sekolah lain, tetapi permintaan itu tidak disetujui orang tua korban karena masih bersekolah,” ungkapnya. Senin (2/12), korban yang juga tinggal sebagai penjaga sekolah izin pulang ke tempat tinggalnya di Desa Tebat Pulau Kecamatan Bermani Ulu (BU). \"Menurut teman-temanya, korban tidak masuk sekolah karena izin pulang ingin minta uang untuk menikah dengan pacarnya. Tetapi uang tersebut tidak diberikan oleh orang tuanya,” ujar Melda. Di bagian lain, Kapolres Rejang Lebong AKBP Edi Suroso SH melalui Kasat Reskrim AKP Margopo SH dikonfirmasi wartawan menjelaskan, polisi mendapatkan keterangan rekan-rekan korban juga mengungkapan keinginan korban yang ingin segera menikahi sang pacar. \"Sejumlah rekan korban juga sempat mendapatkan pesan singkat (SMS) melalui telphon genggam berisi keinginan korban mengakhiri hidup dan berniat bunuh diri. Namun kita masih mendalami lagi motifnya dengan meminta keterangan saksi lainnya, meski begitu kita pastikan tidak ada kekerasan pada tubuh korban,\" tegas Margopo. Siswanto (17), rekan satu kelas korban yang pertama kali menemuka jenajah korban mengatakan, sekitar pukul 08.00 WIB, korban sempat meminjam Handphone miliknya untuk menghubungi pacarnya. “Joni menggunakan HP saya sampai pukul 23.22 WIB. Dari pembicaraannya yang saya dengar Joni saat itu menghubungi pacarnya. Mengetahui Joni masih telphonan kami tidur duluan di ruangan praktek Jurusan Peternakan,” ujar Siswanto. Ditambahkan Siswanto, korban dalam waktu seminggu kebelakang memang sudah sempat menunjukkan gelagat yang aneh. Kepada teman-temannya, korban kerap mengatakan akan bunuh diri dan sudah bosan hidup. Bahkan, dalam SMS terakhir yang dikirim korban ke pacaranya, korban juga menyatakan akan bunuh diri dan menjadi teman mahluk ghaib yang ada di Gedung sekolah SMKN I Curup Selatan. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: