Gelar Sarjana ‘Tiket Masuk’ Nikah

Gelar Sarjana ‘Tiket Masuk’ Nikah

ADA anggapan bahwa masa muda untuk bersenang-senang, mewujudkan mimpi, dan bebas untuk berbuat sekehendak hati. Seiring usia bertambah, perlahan pikiran seseorang pun mengalami perubahan. Merencanakan tujuan hidup adalah salah satunya. Seperti yang terjadi pada para wanita. Bagi kaum hawa, mereka berharap segera melangsungkan pernikahan sebelum menginjak usia 30 tahun. Apa yang menyebabkan seorang wanita ingin segera melangsungkan pernikahan di usia muda? Menurut Psikolog Fredrick Dermawan Purba, menikah muda adalah suatu pilihan yang dapat dilakukan oleh siapa saja, asal usianya sudah mencukupi. “Anak muda sekarang banyak yang menikah di usia 21 tahun. Begitu mereka lulus kuliah dan menjadi sarjana, tujuan hidup selanjutnya adalah menikah,” jelasnya. Gelar sarjana saat ini digunakan seperti tiket masuk untuk memasuki gerbang pernikahan oleh sebagian anak muda. Mereka merasa, satu tanggung jawab sebagai seorang anak kepada orangtua sudah terpenuhi dan tujuan selanjutnya adalah menikah. Cara berpikir singkat seperti itu banyak ditemui pada anak muda di Tanah Air. Fredrick mengungkapkan, ada beberapa faktor pendukung yang menyebabkan kaum muda begitu mudah memutuskan untuk menikah di usia muda. Faktor lingkungan Di lingkungan sosialnya, dengan umur yang sama banyak telah melangsungkan pernikahan muda dan mereka terlihat bahagia. Padahal, problem internal yang terjadi tidak pernah diketahui. Kita hanya melihat kehidupan dari kulit luarnya saja. Sedangkan rasa di dalamnya, manis atau pahit tidak kita ketahui. Faktor media Banyak media yang mengabarkan tentang pernikahan muda seorang selebriti yang berlangsung sangat meriah. Setelah menikah, selebriti tersebut memutuskan untuk segera melangsungkan honey moon ke luar negeri. Tentu, siapa yang tak ingin merasakan kehidupan bahagia bersama seseorang yang dicintai dengan berkunjung ke tempat wisata yang menarik, bukan? Faktor finansial Anak muda zaman sekarang telah melalui banyak kemajuan. Di umur yang masih belia, mereka sudah dapat hidup mandiri. Kebutuhan ekonomi yang sudah dapat dipenuhi sendiri, menjadi alasan terbesar seseorang memutuskan segera membina rumah tangga. Fredrick menambahkan, merencanakan sebuah pernikahan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kehidupan sesudah pernikahan juga harus dipikirkan secara matang. Setidaknya, Anda berpikir tentang kehidupan seperti apa yang akan Anda jalani bersama pasangan di 5 sampai dengan 10 tahun mendatang. (net)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: