KPU Gencarkan Sosialisasi

KPU Gencarkan Sosialisasi

BENGKULU, BE - Tingginya potensi golongan putih (Golput) yang berasal dari kalangan mahasiwa pada Pemilu 2014 mendatang diakui Anggota KPU Provinsi Bengkulu Divisi Teknis Penyelenggaraan, Eko Sugianto SP MSi. Menurutnya, memang jumlah mahasiswa di Kota Bengkulu saat ini mencapai 40 ribu lebih, dan itu tidak bisa mencoblos di Kota Bengkulu. Karena untuk pindah mencoblos harus memenuhi beberapa syarat, seperti sakit dan dirawat di rumah sakit, karena tugas dari atasan dan karena ditahan akibat tersandung kasus. \"Jika tidak masuk ke dalam tiga kategori itu, maka para mahasiswa ini tidak bisa pindah mencoblos. Mereka tetap harus pulang ke daerah asalnya. Jika mereka tidak mau pindah, maka terjadilah golput,\" ungkap Eko. Untuk menghindari golput tersebut, KPU akan gencar melakukan sosialisasi. Terlebih saat ini KPU telah merekrut agen sosialisasi dan relawan demokrasi. Nantinya para ujung tombak KPU inilah yang melakukan sosialisasi kepada para mahasiswa tersebut. \"Ini tergolong berat, jika para mahasiswa itu tidak mau memilih. Kami harus bisa memberikan kesadaran agar mereka memiliki rasa tangungjawab terhadap bangsa ini yang diwujudkan dengan memilih,\" sampainya. Sosialisasi dengan sasaran para mahasiswa ini telah mulai dilakukan KPU Provinsi Bengkulu dalam bentuk diskusi dengan tema \"KPU To Campus\" yang digelar di Unib, Selasa (26/11) kemarin. \"Mulai saat ini hingga Pemilu 9 April mendatang, kami akan terus melakukan sosialisasi terhadap mahasiswa. Karena menurut kami, salah satu cara untuk menekan angkat golput adalah dengan menumbuhkan kesadaran calon pemilh melalui sosialisasi,\" papar mantan Ketua KPU Bengkulu Utara ini. Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Bengkulu, Drs Lamhir Syamsinaga MSi mengatakan, KPU harus mampu memberikan pemahaman kepada mahasiswa sehingga mahasiswa itu tergugah untuk memilih. Jika angka golput mencapai puluhan ribu hanya berasal dari kalangan mahasiswa, maka bisa dikatakan KPU gagal menyelenggarakan Pemilu. \"Kalau angka golput mahasiswa capai puluhan ribu, berarti KPU gagal melaksanakan tugasnya,\" ujar Lamhir. Kendati demikian, Lamhir meminta KPU melakukan sosialisasi hingga ke seluruh mahasiwa. jika tidak bisa dilakukan di kampus, maka bisa dilakukan di tempat tinggal mahasiswa tersebut melalui petugas Pemilu yang sudah dibentuk. \"Tidak ada jalan lain yang harus ditempuh KPU, kecuali sosialisasi yang terus menerus hingga Pemilu,\" pungkasnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: