Ponakan Dewan Tewas
SINDANG DATARAN, BE - Warga Desa Sindar Gunung Kecamatan Sidang Dataran, Jum\'at pagi (22/11) sekitar pukul 10.30 WIB dihebohkan dengan penemuan jasad berlumuran darah. Pria malang itu diketahui bernama Bambang (25) warga jalan bakti Osis I Kelurahan Air Bang Kecamatan Curup Tengah. Ironisnya, keponakan anggota DPRD Provinsi Bengkulu Heri Alfian tersebut, kondisinya mengenaskan di jalan tebing Inal Desa Sinar Gunung. Tertelungkup di atas motor Yamaha Jupiter Z di tengah badan jalan dengan 2 luka tusuk di bagian punggung kanan dan dada kiri. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Irawan (22) warga setempat sekitar pukul 10.30 WIB ketika melintas di lokasi kejadian, mendapatkan jasad pria tidak bernyawa dengan beberapa luka tusuk, Irawan langsung memberitahu mantan Kepala Desa Sinar Gunung, Zainal Arifin (70), rumahnya tak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Kapolres Rejang Lebong (RL), AKBP. Edi Suroso, SH melalui Kapolsek Sindang Dataran Ipda Panehan dikonfirmasi wartawan menagku masih menggali informasi sebagai bukti petunjuk untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut. Semula diduga Bambang merupakan korban perampokan, namun tidak ditemukan harta benda korban berupa motor, HP dan dompet yang hilang bahkan masih utuh. Ada dugaan korban membawa uang dalam jumlah besar, namun dari informasi sementara menyebutkan korban sama sekali tidak memegang uang, apalagi dalam jumlah banyak. “Pelaku pembunuhan diduga orang yang dikenal korban, untuk motif pembunuhan kemungkinan perampokan atau masalah pribadi atau dendam. Sementara menguat dengan dugaan motifnya masalah pribadi,” kata Panehan. Diceritakan Panehan, jenazah korban saat ditemukan dalam kondisi tertelungkup menindih motornya. Posisinya tidak diubah warga hingga petugas datang ke TKP berselang sekitar 3 jam setelah ditemukan. “Setelah mendapat informasi dari warga, kami langsung ke TKP. Posisi korban masih seperti semula ditemukan,” kata Panehan. Diakui Panehan, sejauh ini belum ada saksi kunci yang mengetahui aktivitas korban sebelum ditemukan tewas. Hanya saja menurut pengakuan keluarga, korban pergi ke Sinar Gunung untuk menemui ibunya. Pagi itu juga, ada warga yang melihat korban membonceng seorang pria. Namun tidak diketahui siapa pria itu. Dugaan sementara pria tersebut adalah saksi kunci atau bahkan sebagai pelaku pembunuhan. “Dari informasi itu masih kami telusuri. Siapa orang yang sempat dibonceng korban,” kata Panehan. Di bagian lain, Herry Alfian ketika dikonfirmasi menceritakan, ketika itu ia bersama kakak kandung korban, Joyo (30), baru mengetahui kejadian tersebut setelah Sholat Jum\'at di Masjid Desa Sinar Gunung. Awal ditemukan, jenazah Bambang masih belum disentuh oleh warga. Diakui Herry, pihaknya tidak tahu alasan Bambang ke Sinar Gunung. Bahkan mereka yang saat itu juga berada di Sinar Gunung, tidak tahu bahwa korban juga sedang ada di sana. “Setahu kami korban ke Sinar Gunung untuk menemui ibunya. Tapi tidak tahu apa keperluannya. Selama ini biasa ke SInar Gunung seminggu dalam sekali mengunjungi ibunya,” ujar Herry. Sekitar pukul 15.00 WIB, jenazah Bambang dibawa ke RSUD Curup untuk dilakukan visum. Dari hasil visum, petugas medis menerangkan korban mengalami 2 luka tusukan. Selain itu, tidak ditemukan bekas tanda pemukulan di bagian tubuh lainnya. Sementara korban diduga tewas sekitar 1 jam sebelum ditemukan. Setelah divisum, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di TPU Keluraan Air Bang. Suasana duka mengiringi pemakaman pria yang diketahui telah memiliki istri yang sedang mengandung anak pertama. “Bambang ini dikenal baik di lingkungan tempat tinggalnya. Dalam kejadian ini, saya banyak bertanya dengan warga apakah korban pernah bermasalah. Jawabannya tidak. Warga mengakui korban tidak banyak ulah dan baik dalam berinteraksi sosial,” kata Herry. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: