HIV/Aids Sudah Menggurita

HIV/Aids Sudah Menggurita

Total 670 warga Positif BENGKULU, BE - Penularan HIV/Aids di Bengkulu sudah sangat memprihatinkan. HIV/Aids ini bagaikan bola salju, karena pengidapnya terus bertambah. Bahkan, untuk kasus di Bengkulu, sudah ada ibu rumah tangga yang positif HIV/Aids yang tertular dari suaminya. Sebab itu, perkembangan HIV/Aids di Bengkulu butuh penanganan serius dari semua pihak, khususnya pemerintah. Koordinator Program Penanggulangan HIV/Aids Provinsi Bengkulu Drs Kurnadi Sahab MSi mengatakan saat ini sudah 670 warga Bengkulu terinfensi HIV/Aids. Dalam kurun Juni hingga November 2013 sebanyak 22 orang warga Bengkulu terinfeksi HIV/Aids. Sudah bisa dipastikan setiap bulannya ada satu orang terinveksi HIV/Aids. \"Ini sangat mengkhawatirkan, butuh penangan yang serius dari semua pihak,\" ujarnya. Terkait masalah HIV/Aids ini, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan  Walikota Bengkulu H Helmi Hasan SE, serta sejumlah lembaga swadaya masyarakat, Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan Aids (KPA). Pihaknya memandang perlu diaktifkannya kembali KPA di Kota Bengkulu. Sebab, walikota sendiri merupakan Ketua KPA. \"Sedangkan Kota  Bengkulu merupakan daerah terbanyak positif HIV/Aids. Penangannya perlu lebih digiatkan lagi,\" tuturnya. Selain, Kota Bengkulu, Kabupaten Kepahiang juga menjadi daerah yang sangat rawan terhadap penyebaran HIV/Aids.   Sebab temuan terbaru, jumlah positof HIV/Aids di Kabupaten Kepahiang sebanyak 20 orang. \"Ini di luar dugaan, Kabupaten Kepahiang yang selama ini dianggap aman ternyata potensi penularannya tinggi,\" ujarnya. Selain di Kabupaten Kepahiang, pihaknya juga menemukan empat penderita HIV/Aids di Kabupaten Seluma sebanyak 4 orang.  Dalam pertemuan dengan Wali Kota Bengkulu itu dibahas juga langkah-langkah penanggulangan HIV/Aids dengan cepat. \"Yaitu dengan melibatkan tokoh-tokoh agama, ulama, dai, dan sebagainya, untuk terus mengingatkan dalam setiap ceramahnya, akan bahaya HIV/Aids,\" katanya. Kurniadi  mengatakan, penularan tertinggi melalui hubungan seksual tidak aman dan penggunaan jarum suntik narkoba. Dari jumlah tersebut kata dia, diketahui sebanyak 17 orang sudah meninggal dunia. Dia juga memandang perlunya segera melakukan  pembentukan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) untuk tingkat kabupaten Lebong, Mukomuko, Seluma dan Bengkulu Utara. karena saat ini KPA hanya baru terdapat di Kota Bengkulu dan Kabupaten Rejanlebong. \"Pembentukan KPA di beberapa kabupaten sangat mendesak, karena penyebaran sudah masuk ke daerah kabupaten,\" tegas mantan Karo Kesra ini. PNS Pemkot Tes HIV Walikota H Helmi Hasan SE, menyatakan prihatin atas perkembangan kasus HIV di Bengkulu.  Oleh sebab itu seluruh jajaran di bawah pemerintahannya harus ikut menjalani pemeriksaan atas penyakit yang menyerang sistem ketebalan tubuh ini. \"Kemarin saya sendiri habis diperiksa untuk meyakinkan bahwa tubuh saya ini bebas dari virus itu. Dan saya harapkan, semua pegawai di Pemerintah Kota dapat mengikuti pemeriksaan yang sama.  Kita memerlukan hal ini untuk berjaga-jaga dan menghindari dampak buruk kedepannya,\" ujar Helmi, kemarin. Dia menjelaskan, dengan adanya pemeriksaan dini terhadap seluruh pegawai, upaya untuk melakukan antisipasi penularan virus ini dapat dilakukan. Selain itu, bila dalam pemeriksaan nanti misalnya ada temuan atas pegawai yang menderita virus ini, maka pihaknya dapat melakukan antisipasi dengan melakukan pemberdayaan. \"Sebab, sudah ada contoh mereka yang tadinya suaminya tertular entah karena satu dan lain hal, namun karena tertutup, akhirnya menularkan virus itu kepada istrinya.  Setelah mereka berhubungan dan menghasilkan anak, akhirnya menularkannya kepada anaknya. Tapi mata rantai semacam ini ternyata bisa diputus. Sudah ada pengalaman setelah anaknya dinyatakan positif setelah lahir, namun karena diberdayakan selama dua tahun akhirnya negatif.  Makanya keterbukaan dalam pemeriksaan dini sangat penting,\" imbuhnya. Helmi menambahkan, diluar medis, pihaknya tengah menyiapkan program Bengkuluku Religius untuk menekan angka HIV/Aids ini. Dia mengutarakan, tidak tepat bilamana solusi untuk mencegah penyebaran HIV/Aids bila dilakukan dengan kondomisasi. \"Kalau ingin menghentikan HIV/Aids dengan kondomisasi, itu bukan solusi tepat. Sebab, akar masalahnya tetap pada perzinahan. Karenanya watak manusia yang cenderung pada perzinahan itu yang kita hentikan. Caranya dengan membuatnya dekat kepada agama. Termasuk terhadap mereka yang menderita karena penggunaan narkoba. Harus kita hentikan dengan agama,\" tandasnya. Sementara Kabag Humas Setda Kota, Drs H Al Mizan menyampaikan, Pemerintah Kota sedang mengumpulkan tim medisnya sebelum melakukan pemeriksaan infeksi HIV/Aids pada seluruh pegawainya. Pertemuan ini direncanakan untuk melakukan koordinasi pelaksanaan serta perhitungan anggaran program ini. \"Bilamana nanti ada kita temukan, maka akan kita nasehati agar tidak melakukan hubungan seksual terlebih dahulu. Namun penderitaan HIV/Aids tidak boleh dikucilkan. Mereka hanya akan kita nasehati dan berdayakan lebih lanjut,\" tuturnya. (100/009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: