Ekonomi Tumbuh, Kemiskinan Tinggi
BENGKULU,BE - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 harus menjadi momen penting bagi Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk mengevaluasi perjalanan Provinsi Bengkulu yang hampir memasuki setengah abad ini. Dalam menyampaikan pidatonya, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, menyadari banyak prestasi, namun juga banyak kekurangan. \"Banyak prestasi yang sudah diraih, tapi masih banyak juga pekerjaan rumah yang harus dituntaskan,\" katanya. Ia mengatakan prestasi yang sudah dicapai tergambar dari angka-angka pendapatan penduduk yang tergambar dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Angka PDRB pada 2012 sebesar Rp 13,68 juta per kapita dimana terjadi kenaikan dari sebelumnya pada 2011 sebesar Rp12,14 juta. Namun, angka pengangguran juga menurun dari sebelumnya dari 3,41 persen pada 2011 menjadi 2,14 persen pada 2012. Kemudian pertumbuhan ekonomi mencapai 6,61 persen pada 2012, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 6,40 persen. \"Sedangkan nilai investasi juga membaik dari Rp 663,27 miliar pada 2011 menjadi Rp 1,26 triliun pada 2013,\" katanya. Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Bengkulu juga meningkat dari 73,40 pada 2011 menjadi 73,92 pada 2012,\" katanya. Sementara angka harapan hidup juga meningkat dari 72,00 pada 2011 menjadi 72,7 tahun pada 2012. \"Pada sisi pengelolaan keuangan daerah dan aset, atas usaha dan kerja keras kita semua selama dua tahun berturut-turut yakni 2011 dan 2012 berhasil memperoleh wajar tanpa pengecualian,\" kata Gubernur. Junaidi menegaskan, pada bidang infrastruktur juga terus dipacu yakni proyek pelurusan jalan yang menghubungkan Kota Bengkulu dengan Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Pengembangan Bandara Fatmawati. Sehingga saat ini terjadi peningkatan jumlah penerbangan dari dan ke bandara tersebut serta embarkasi haji antara. Namun, masih ada pekerjaan penting yang harus dilakukan yakni menurunkan angka kemiskinan yang saat ini masing tinggi mencapai 17,51 persen. Dia juga sangat memprihatinkan terjadinya kemerosotan moral yang ditandai dengan meningkatnya angka bunuh diri, seks bebas, perselingkuhan, meningkatnya angka kriminalitas dan penggunaan narkoba. Ditegaskannya, pembangunan belum merata terutama infrastruktur jalan, jembatan maupun irigasi serta sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan terutama di daerah pedesaan. \" Kualitas pelayanan publik yang masih rendah juga harus ditingkatkan,\"jelasnya. Gubernur mengatakan, ancaman kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup, baik yang disebabkan oleh kegiatan industri maupun penebangan hutan, yang memerlukan kesadaran dan komitmen bersama. \"Mari kita bersama-sama untuk membangun daearh agar lebih maju,\" katanya. Prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan tahun 2013-2015 fokus pada prioritas infrastuktur, revitalisasi pertanian dan ketahanan pangan, pendidikan dan kesehatan tanpa mengabaikan prioritas lainnya. “Keberhasilan yang telah kita capai saat ini tidak terlepas dari upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Eksekutif dan Legislatif), akademisi, serta dukungan dan partisipasi masyarakat, baik perorangan maupun kelompok di berbagai sektor pembangunan”, tutupnya. Disisi lain, Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, yang juga Ketua DPD Provinsi partai Golkar, H Kurnia Utama SSos, dalam sambutannya dalam paripurna DPRD menekankan perlunya percepatan pembangunan jaringan listrik di daerah terpencil. Dia mengatakan masih banyak warga yang belum menikmati pembangunan, salah satunya penerangan. \"Dinas Pekerjaan Umum agar fokus bekerja untuk perbaikan jalan yang masih dikeluhkan warga,\" katanya. Wagub Bengkulu Sultan Bachtiar Najamuddin, Bengkulu telah memasuki usia yang matang. Namun ia juga mengatakan, harus jujur untuk mengakui kalau dunia pendidikan dan pembangunan infrastruktur menurun. ”Bagi saya, 45 merupakan umur yang tepat untuk menginspirasi dan momentum yang juga tepat untuk memperbaiki apa-apa saja yang kurang dalam pembangunan,“ kata Sultan. Menurutnya, untuk mengatasi hal tersebut Bengkulu harus memanfaatkan potensi yang ada. Kemudian fokus terhadap program-program besar yang diyakininya sebagai alat untuk menembus jalan buntu yang selalu dihadapkan pada Provinsi Bengkulu. Seperti Pelabuhan Pulai Baai dan Jalur KA Bengkulu – Sumatera Selatan untuk angkutan batubara. Sultan juga menyayangkan, sekitar 4 juta batubara melalui pelabuhan dengan biaya sekian dolar, tapi Bengkulu tidak mendapatkan apa-apa. \"CPO larinya ke Medan dan Lampung, 4 juta batubara dengan biaya lewat saja sekian dolar, provinsi tidak dapat apa-apa, yang diuntungkan cuma Pelindo. Untuk itu harus segera diterbitkan payung hukum mengatasi hal ini,“ ujarnya. (100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: