Mobil Murah Bentuk Segmen Baru
SURABAYA - Mobil murah ramah lingkungan atau yang biasa disebut low cost green car (LCGC) telah membentuk ceruk pasar baru. Hal tersebut membuat agen pemegang merek (APM) optimistis pertumbuhan otomotif di tanah air bakal makin tinggi.
4W Marketing Brand Development Group Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Daniel D. Ryan mengatakan, setelah program LCGC diluncurkan, penambahan penjualan roda empat pada bulan lalu cukup signifikan.
”Contohnya di Jatim, Oktober penjualan mencapai 11.700 unit, bulan sebelumnya hanya 10.900. Menurut catatan polisi regestrasi (polreg) penjualan dua merek mobil murah mencapai 1.400,” paparnya di sela perkenalan Suzuki Karimun Wagon R di Surabaya akhir pekan lalu.
Data tersebut menunjukkan mobil murah tidak menggerus varian lain, seperti low MPV (multi purpose vehicle) seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, dan Chevrolet Spin. ”Melihat potensi itu, APM tentu ingin masuk di segmen LCGC,” katanya.
Daniel mengakui, saat ini kebijakan LCGC masih belum jelas segmen pasarnya. ”Sekarang aturannya belum menentukan siapa pembeli dan di mana pasarnya. Saat ini kebijakan pemerintah hanya mengatur kebijakan spesifikasi dan insentif yang didapat. Para APM siap mengikuti kebijakan baru jika dikeluarkan pemerintah,” jelasnya.
Prabowo L, direktur PT United Motors Centre (UMC), diler utama Suzuki di Jatim, mengatakan bahwa terdapat tiga segmen pembeli LCGC. Paling banyak adalah mereka yang sudah memiliki satu mobil, dengan kontribusi 50 persen. Kemudian mereka yang selama ini membeli mobil bekas mencapai 30 persen. Sisanya adalah pembeli yang sebelumnya menggunakan sepeda motor.
”Yang diluar prediksi adalah share LCGC sudah mencapai 10 persen dengan dua pemain. Padahal, city car yang sudah lama hanya 1,2 persen. Kami prediksi LCGC bisa mengejar Low MPV,” ujarnya.
Animo tinggi masyarakat terhadap LCGC terlihat dari perkenalan hari pertama Wagon R. Inden mobil berkapasitas 1.000 cc telah mencapai 500 unit. Dengan jumlah calon konsumen sebesar itu, SIS menyebut 2-3 bulan inden akan bisa terpenuhi atau terkirim. Hal ini mengingat kapasitas Wagon R terbatas, yakni sekitar 1.500 unit per bulan.
”Jatim sendiri kontribusinya rata-rata 10 persen secara nasional. Jadi pasokannya untuk wilayah Jatim sekitar 150 unit per bulan. Dan kami bersyukur ternyata permintaannya melampaui target itu,” ujar Presdir UMC Michael Mardanus. (dio/sof)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: