Bupati Serahkan Kapal Rusak
BENTENG, BE - Kemarin, Bupati Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), H. Ferry Ramli, SH.MH menyerahkan bantuan kapal untuk transportasi sungai dan laut. Bantuan ini bersumber dari Kementerian Perumahan dan Daerah Tertinggal (KPDT) RI. Sayangnya 2 unit kapal bantuan yang terbuat dari fiber berharga puluhan jutaan rupiah itu saat diserahkan dalam keadaan rusak. Hal itu, terlihat ketika orang nomor 1 di Bumi Maroba Kite Maju ini bersama rombongan mencoba menghidupkan kapal tersebut ternyata mesinnya tidak mau menyala. Pengetesan mesin kapal yang seyogyanya dilakukan batal dilaksanakan. Alhasil dalam aara serah terima itu, bupati dan rombongan hanya berada diatas kapal saja, untuk diabadikan fotonya. \"Sebelum dibagikan hendaknya diperiksa terlebih dahulu barang bantuan yang akan diserahkan ini,\" ujar Bupati dalam sambutannya dengan nada agak kecewa. Tak hanya itu, kapal bantuan seharga Rp 90 juta perunit itu, awalnya tidak terlihat dilokasi acara. Setelah berulang kali ditanyakan barulah kapal itu didorong oleh petugas ke lokasi acara. Kapal itu terpaksa didorong dengan tenaga manusia, karena mesinnya tidak bisa dijalankan. Sementara itu, Kabid Manajemen dan Prasarana Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi dan Pariwisata (Dishubkominfopar) Benteng, Ahmad Batuah, membantah jika kapal bantuan itu rusak. Ia menegaskan kapal itu hanya mesinnya saja tidak hidup saat dinyalakan. Karena sebelumnya terkena air hujan. \'\'Setelah diperbaiki, dua unit mesin kapal bantuan itu dapat hidup kembali,\'\' katanya. Bantuan 2 unit kapal itu diberikan kepada 2 kelompok nelayan, di Desa Genting Kecamatan Bang Haji dan Desa Kertapati Kecamatan Pagar Jati. Bantuan ini diberikan secara gratis dan tidak dipungut biaya apapun. Hal itu sesuai instruksi dari KPDT. Kedua kelompok penerima bantuan kapal diminta merawat kapal bantuan itu, sehingga, dapat bertahan lama dan bisa dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Tujuan diberikannya kapal ini, sambung Ahmad Batuah, untuk melayani masyarakat terpencil dalam bidang transportasi di sungai. Karena, selama keluhan masyarakat disepanjang sungai mereka kesulitan menyeberangi sungai. Untuk pengelolaan kedua kapal ini diserahkan kepada kedua desa yang mendapatkan bantuan kapal tersebut. \" Kapal ini bisa mengangkut orang sekitar 10 hingga 15 jiwa,\" pungkasnya. (111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: