5 Nutrisi Penting, Tapi Bahaya

5 Nutrisi Penting, Tapi Bahaya

KONSUMSI beberapa jenis makanan harus dibatasi, misalnya gula, sodium, dan lain-lain. Beberapa jenis nutrisi baik yang dikandung makanan, dapat berdampak buruk pula bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Berikut adalah lima jenis nutrisi esensial yang harus diperhatikan konsumsinya, seperti dikutup dari Huffington Post, Kamis (14/11). 1. Asam Lemak Omega-3 Asam lemak diketahui dapat melawan inflamasi penyebab penuaan dan penyakit lainnya. Selain itu, asam lemak ini juga mampu menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, depresi, menjaga kesehatan kulit, dan mempertahankan fungsi kerja otak. Tetapi sebuah penelitian terbaru membuktikan, terlalu banyak asupan asam lemak dapat mengganggu imunitas tubuh serta menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi akibat bakteri. Para peneliti khawatir terhadap \'efek berlapis\' bila seseorang memakan seafood, mengonsumsi suplemen minyak ikan, lalu memakan telur, meminum jus jeruk, dan sereal. Untuk mencegah kelebihan asam lemak omega-3 ini, konsultasilah dengan ahli gizi agar Anda dapat menentukan seberapa banyak jumlah asam lemak yang bisa Anda konsumsi. 2. Vitamin C Selama ini vitamin C dikenal sebagai \'peri baik hati\' yang sangat penting untuk menajga kesehatan, antara lain mempertahankan kesehatan tulang, gigi, aliran darah, adn kulit. Vitamin C juga menjadi antioksidan yang menunda penuaan dan mendegah penyakit kronis. Peneliti terdahulu pun telah menentukan, batas dosis maksimal konsumsi vitamin C seseorang adalah 2.000 mg. Sayangnya, kelebihan konsumsi vitamin C ternyata berbahaya bagi sebagian orang. Vitamin C yang terlalu banyak dapat mengganggu kerja pencernaan, menyebabkan diare, mual dan muntah, sakit kepala, insomnia, hingga batu ginjal. Oleh karena itu, perhatikan asupan vitamin C Anda dengan hanya meperolehnya dari bahan-bahan alami. Berikut beberapa buah dan sayur yang mengandung vitamin C: brokoli, kecambah/tauge, buah-buahan yang kecut (kiwi, stroberi, nanas, dan lainnya), dan pepaya. 3. Zink Zink dapat ditemukan di setiap bulir sel darah Anda. Tak heran jika perannya menjadi sangat penting untuk mendukung imunitas tubuh, serta menjaga fungsi peglihatan, penciuman, perasa, proses penyembuhan, peredaran dan kadar gula darah, metabolisme, dan fungsi tiroid yang tepat. Dosis maksimum konsumsi zink adalah 40 mg per hari. Penelitian menyatakan, konsumsi di bawah dosis tersebut tidak akan menjadi masalah, namun lebih dari itu dapat membawa \'bencana\'. Konsumsi zink terlalu banyak dan terlalu lama, akan menggangu sistem pencernaan, sering merasa pusing, meningkatkan produksi keringat, menggangu koordinasi otot, menybabkan intoleransi alkohol, dan halusinasi. Lebih parah lagi, terlalu banyak zink akan menurunkan imunitas tubuh, meningkatkan risiko serangan jantung, dan membuat mulut \'berasa\' karat. Seperti asam lemak omega 3, zink dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan dan suplemen. Bahkan, zink juga terkandung dalam semprotan penghilang bau mulut. 4. Zat besi Zat besi dalam tubuh paling banyak ditemukan di dalam sel darah, sebab fungsinya yang mengikat oksigen untuk diedarkan ke seluruh organ. Mineral penting ini juga terlibat dalam proses regenerasi sel dan enzim yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Wanita yang masih mengalami menstruasi, kehilangan zat besi dalam jumlah banyak setiap kali haid. Namun bukan berartri pria dan wanita yang sudah menopause boleh tenang tentang kadar zat besinya. Mereka justru harus mengontrol asupan zat besi yang masuk ke dalam tubuh, karena begitu zat besi mengalir dalam darah, akan sulit baginya untuk keluar lagi. Orang yang mengidap penyakit genetik bernama hemokromatosis, akan lebih mudah mengikat zat besi. Kelebihan zat besi ini akan berdampak pada sistem organ dan jaringan, hingga jantung dan hati. Dosis maksimum zat besi wanita dewasa adalah 18 mg per hari. Sedangkan bagi pria dan wanita menopause adalah 8 mg per hari. Maka dari itu, bila Anda mengonsumsi suplemen tertentu yang mengandung zat besi, pastikan kadarnya tidak berlebihan. 5. Kalsium Kalsium adalah \'pemeran utama\' dalam tulang. Namun ternyata, kadar kalsium dalam tubuh tetap harus dijaga untuk mempertahankan kerja normal hati, syaraf, fungsi otot, dan mengendalikan keseimbangan asam dan basa dalam tubuh. Wanita cenderung lebih sadar tentang kalsium akibat kampanye anti-osteoporosis, tetapi tetap harus waspada dan jangan sampai mengosumsi kalsium berlebihan. Dosis kalsium yang tepat bagi orang dewasa usia di bawah 50 tahun adalah 2.500 mg, sementara setelah 51 tahun dan seterusnya adalah 2.000 mg per hari. Kelebihan kalsium akan berpengaruh pada peningkatan kadar kalsium dalam darah yang berpotensi menyebabkan masalah ginjal dan merusak jaringan tipis pada tubuh. Selain itu, terlalu banyak kalsium juga membuat konstipasi, serta menggangu penyerapan zat besi dan zink. OLeh karena itu, jangan melipatgandakan konsumsi kalsium dengan makanan, minum susu, dan suplemen yang mengandung kalsium. (net)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: