Samisake Menanti Perwal
BENGKULU, BE - Program Satu Milyar Satu Kelurahan (Samisake) menanti selesainya pembahasan Peraturan Walikota (Perwal) untuk direalisasikan. Saat ini, pembahasan Perwal tersebut tengah memasuki penetapan rincian pada Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis). \"Pembahasan ini tidak akan memakan waktu lama. Biasanya ketika sudah memasuki pembahasan Juklak dan Juknis, hanya butuh 2 hari untuk menuntaskan. Kami optimis dalam waktu dekat bisa Perwal telah selesai disusun sehingga dana Samisake tahun ini dapat segera direalisasikan,\" ujar Kepala Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bengkulu Dr Hj Fitriani Badar AP MSi, kemarin. Menurutnya, bilamana Perwal sudah ditetapkan, maka anggaran Rp 19 miliar yang dialokasikan untuk tahun ini akan segera disalurkan kepada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) yang dibentuk oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Bengkulu. Sehingga, dana tersebut tidak akan masuk dalam kategori Silpa (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran) yang harus menanti pembahasan untuk dialokasikan pada tahun berikutnya. \"Kalau pun Silpa, saya kira tidak ada persoalan. Karena target dan tujuan diprogramkannya Samisake itu jelas, untuk menciptakan 50 ribu lapangan kerja baru. Besaran anggarannya tetap, tidak akan berubah,\" sampainya. Sementara anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bengkulu Sofyan Hardi SE mengenai hal ini menyarankan, alokasi anggaran Samisake sebaiknya digulirkan dengan besaran konsisten setiap tahun. Menurutnya, alokasi yang terlalu besar diawal dapat membuat upaya untuk mencapai tujuan pembentukan lapangan kerja sulit dicapai dengan terukur. \"Kalau Samisake hingga satu periode selama 5 tahun itu dialokasikan sebesar Rp 69 miliar, maka angka realistis dialokasikan per tahunnya seharusnya sebesar Rp 13,8 miliar. Karena periode pertama saja sudah 19 miliar, maka sisanya tinggal Rp 50 miliar. Maka idealnya setiap tahun cukup dialokasikan Rp 10 miliar. Agar berimbang dan sasaran dari program ini dapat dicapai dengan maksimal,\" sampainya. Menurut Sofyan, Pemda Kota harus maksimal dalam mengelola dana ini. Pasalnya, kepercayaan publik terhadap Walikota dan Wakil Walikota cukup besar terhadap sukses atau tidaknya program ini. \"Makanya perlu pengawasan yang optimal juga dari dewan dan kami siap menjalankan tugas itu. Kami mengharapkan Pemda Kota dapat menyikapi secara bijak setiap kritik yang kami sampaikan,\" imbuhnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: