OKP Pertanyakan Dana PT BM
BENGKULU, BE - Beberapa organisasi kepemudaan yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus, sekitar pukul 10.00 WIB kemarin, mendatangi kantor Gubernur Bengkulu. Kedatangan perwakilan organisasi ini mempertanyakan modal Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bengkulu Mandiri sebesar lebih Rp 18 miliar yang tidak jelas penggunaannya. Kendatangan para pemuda dan mahasiswa ini diterima oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekdaprov sekaligus Plt Komisaris PT BM, Drs H Herry Syahriar MM dan Kepala Divisi Umum PT BM, Junaidi. Dan dialog pun digelar di ruangan Kenanga Setda Pemerintah Provinsi Bengkulu. \"Berdasarkan data yang miliki, ada dana yang bersumber dari APBD Provinsi Bengkulu sebesar Rp 18 miliar yang tidak jelas keberadaanya. Bahkan peminjamnya pun tidak menyertakan agunan,\" kata Ketua HMI Bengkulu, Tony Kuswoyo saat dialog. Selain itu, para pemuda itu juga mempertanyakan tindak lanjut pemerintah daerah tentang kasus PT Bengkulu Mandiri tersebut. Dan Tony menegaskan, pihaknya juga sudah mengadukan perkara tersebut kepada penegak hukum di daerah ini. \"Kami juga sudah menyampaikan kasus ini ke kepolisian dan kejaksaan untuk diusut jika dalam kasus ini ada dugaan korupsinya,\" ujarnya. Tidak hanya itu, perwakilan OKP ini juga mendesak pemerintah Provinsi Bengkulu agar mentransparansi kondisi keuangan PT BM. Menurutnya, hal tersebut sangat penting karena dana yang mengalir ke PT BM itu adalah uang masyarakat Provinsi Bengkulu, sehingga masyarakat pun harus mengetahui kegunaannya. \"Kami juga mendesak Pemprov meminta kepada BPK untuk mengaudit keuangan PT BM tersebut, dan membuka keuangannya untuk tahun anggaran 2007, 2008, 2011 dan 2012,\" tegas Tony. Sementara itu, Herry Syahriar mengaku sejauh ini ia bersama Plt Direktur Utama PT BM, Dr Effed Darta Hadi telah melakukan upaya untuk membenahi manajemen PT BM. Namun tidak banyak perubahan yang bisa dilakukan pihaknya, karena mereka ditugaskan untuk pemilihan Direktur Utama yang definitif. \"Kami hanya fokus membenahi manajemen dan mengantarkan pemilihan Dirut definitif. Karena itu tugas kami yang diberikan oleh gubernur,\" ujarnya. Terkait masalah penyertaan modal PT BM kepada pihak ketiga, Herry mengaku pihaknya juga sudah melakukan penagihan, bahkan ada beberapa pihak ketiga yang telah mengakui utang tersebut dan bersedia membayarnya. \"Memang kita akui dana PT BM banyak tersangkut pada pihak swasta, dan upaya kami melakukan penagihan pun mulai membuahkan hasil. Seperti ada beberapa pihak swasta yang berjanji akan melunasinya. Dan perjanjian dilakukan disaksikan oleh notaris,\" sampainya. Menurutnya, proses penagihan utang dan pengelolaan manajemen akan dilakuan secara profesional setelah terpilihnya Dirut definitif nantinya. \"Pokoknya PT BM ini akan dikelola secara profesinal, sesuai dengan tujuan pendiriannya yakni untuk berusaha dalam bidang jasa, perdagangan, pertanian dan pertambangan,\" pungkasnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: