Efek Diet Tinggi Protein

Efek Diet Tinggi Protein

APAPUN akan orang lakukan untuk bisa menurunkan berat badan, termasuk mencoba berbagai macam diet. Salah satu diet yang banyak dilakukan adalah diet tinggi protein. Meskipun bisa membantu menurunkan berat badan, diet ini juga bisa memberikan pengaruh lainnya bagi tubuh. Diet tinggi protein menurunkan berat badan lebih cepat karena berkurangnya asupan karbohidrat menyebabkan hilangnya juga cairan tubuh. Selain itu, diet tinggi protein juga menyebabkan substansi yang disebut keton dilepaskan ke dalam aliran darah. Keton sendiri memiliki fungsi untuk menurunkan nafsu makan. \"Bagi kebanyakan orang sehat, diet tinggi protein umumnya tidak berbahaya jika dilakukan dalam waktu yang singkat, misalnya 3-4 bulan. Dalam jangka waktu tersebut memang bisa membantu penurunan berat badan. Namun diet protein tinggi untuk jangka panjang mungkin bisa menimbulkan masalah kesehatan,\" ujar Katherine Zeratsky, ahli diet dari Mayo Clinic, seperti dilansir Livescience, Rabu (6/11). Mereka yang melakukan diet protein biasanya tidak mendapatkan serat yang cukup. Akibatnya, kondisi seperti sembelit dan radang usus mungkin terjadi. Tak hanya itu, dalam jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko kanker. Konsumsi terlalu banyak daging merah dan lemak sendiri diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Faktanya, The American Heart Association (AHA) tidak merekomendasikan diet tinggi protein untuk menurunkan berat badan karena mereka yang melakukan diet ini dianggap tidak mendapatkan cukup vitamin dan mineral untuk menghadapi risiko kesehatan yang potensial. AHA juga menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan pada efektivitas diet ini untuk menurunkan berat badan jangka panjang. AHA mendesak orang-orang untuk menggunakan metode yang aman dan terbukti bisa menurunkan dan mempertahankan berat badan. Diet yang tepat harus selalu memperhatikan makanan bergizi seimbang. AHA mengatakan diet sehat mencakup adanya variasi makanan, serta kaya akan buah-buahan dan sayuran segar. \"Jika Anda tetap ingin melakukan diet tinggi protein, lakukan hanya sebagai alat bantu penurunan berat badan jangka pendek. Selain itu, pilihlah protein Anda dengan bijaksana,\" tutur Katherine. Katherine merekomendasikan bagi Anda yang ingin melakukan diet tinggi protein untuk memilih menu seperti ikan, daging ayam tanpa kulit, daging sapi tanpa lemak, dan produk susu rendah lemak. Disarankan juga untuk Anda tetap mengonsumsi karbohidrat yang kaya akan serat, seperti biji-bijian, sayuran, dan buah. \"Sementara mereka yang memiliki penyakit ginjal, penyakit hati atau diabetes, dan mereka yang sedang minum obat untuk penyakit kronis, harus berkonsultasi dengan dokter mereka masing-masing sebelum memulai diet tinggi protein,\" tegas Katherine. (NET)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: