Bupati BS Ancam Tutup Akbid
KOTA MANNA, BE - Bupati Bengkulu Selatan (BS), H Reskan E Awaludin SE memastikan jika dirinya tidak akan mencopot pengurus Yayasan Sekundang meskipun sudah ada rekomendasi dari DPRD BS dan tokoh masyarakat BS serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) pada pertemuan di DPRD BS Sabtu lalu. Bahkan Reskan menyatakan keputusan mempertahankan pengurus yayasan saat ini serta pelantikan Direktur Akbid yang baru sudah final dan tidak bisa berubah lagi. \"Keputusan saya sudah final dan tidak akan berubah lagi,\" katanya. Menurut Reskan, dia mempertahankan pengurus yayasan dan direktur yang baru untuk kepentingan pada pertengahan November ini. Sebab pada pertengahan November akan ada penilaian bagi usuan Akbid BS untuk membentuk Politeknik. Apalagi pada Oktober lalu seharusnya sudah ada persentase proposal dari pihak Yayasan Sekundang di hadapan kopertis untuk pembentukan Politeknik. Namun karena adanya kisruh yang berkepanjangan di Akbid rencana itu batal. Lalu Akbid BS kembali diberikan kesempatan untuk memaparkan kembai rencana pembentukan Politeknik itu minggu depan. \"Kalau ada pergantian pengurus yayasan serta direktur yang baru ini dapat mengganggu rencana itu dan bisa jadi kesempatan untuk mendirikan politeknik akan gagal,\" ujar Reskan. Dia pun memastikan untuk menolak rekomendasi dari DPRD BS bersama dengan FKPD dan tokoh masyarakat. Terkait dengan mahasiswi yang demo Reskan mengingatkan untuk dapat kembali aktif kuliah. Begitu juga terhadap 21 dosen yang mengundurkan diri lantaran 4 dosen senior Akbid dipecat, agar kembali masuk mengajar di Akbid. Sebab jika tidak mau, maka Reskan akan memberikan sanksi kepada PNS yang bersangkutan sesuai dengan PP 53 tahun 2010 hingga pada pemecatan dari PNS. \"Kalau Nantinya semua mahasiswi Akbid tidak mau kuliah karena tidak terima keputusan saya, maka Akbid bisa saya tutup. Begitu juga dengan dosen PNS yang tidak mau mengajar lagi bisa saja nantinya saya pecat lantaran tidak patuh pada keputusan atasan,\" ancamnya. Sementara itu Direktur Akbid yang baru, Nur Azmi BSc kemarin masih tetap berada di Akbid. Terkait proses belajar mengajar menurutnya saat ini sudah aktif kembali. Para dosen dan mahasiswi yang sempat demo sebelumnya juga sudah kembali kuliah. Terkait pemecatan dirinya dari jabatan Direktur Akbid, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Bupati. \"Bagi saya jika dipecat dari jabatan direktur, saya siap dan saya akan menerima semua keputusan Bupati,\" terangnya. Adapun para mahasiswi Akbid yang menggelar demonstrasi sebelumnya kemarin sudah kembali datang ke Akbid. Akan tetapi mereka tetap menuntut agar pengurus yayasan serta direktur Akbid yang baru tetap dipecat dari jabatannya. Mereka datang ke Akbid lantaran mematuhi hasil kesepakatan dengan DPRD dan tokoh masyarakat serta FKPD Sabtu lalu. Mereka pun memberikan batasan waktu beberapa hari ke depan, jika belum juga ada kepastian terhadap hasil kesepakatan itu, maka para mahasiswi ini akan kembali menggelar mogok kuliah dan akan kembali menggelar demo. \"Kami hari ini (kemarin red) kembali ke Akbid sesuai dengan hasil kesepakatan. Namun jika rekomendasi itu tidak dipenuhi Bupati, kami akan aksi kembali,\" terang salah seorang mahasiswi Akbid mewaikili teman-temannya, kemarin.(369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: