Dewan Desak CSR
BENTENG, BE - Ketua Komisi III DPRD Bengkulu Tengah (Benteng), Rahmat Ali mendesak semua perusahaan yang berinvestasi di Bumi Gunung Bungkuk segera menyalurkan atau memberikan program Corporate Social Responsibillity (CSR) kepada masyarakat, terutama yang berada disekitar lokasi perusahaannya. Bantuan program CSR itu, terutama untuk peningkatan sektor kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. \"Ada sekitar 40 perusahaan yang berinvestasi di Benteng ini, baik kategori perusahaan besar, menengah dak kecil. Namun, belum ada yang menyalurkan program CSR ini,\" sesal Rahmat Ali. Menurut Rahmat, tidak ada alasan bagi perusahaan tidak menyalurkan program CSR ini. Karena CSR saat ini sudah memiliki payung hukum yag jelas, yaitu Perda CSR yang sudah diterapkan. Oleh sebab itu, Rahmat Ali meminta dinas terkait melayangkan surat kepada perusahaan agar segera memberikan program CSR tersebut. \" Kalau tidak bisa direalisasikan untuk apa Perda CSR ini kita sahkan,\" tegasnya. Ditambahkannya, saat ini banyak sekali permasalahan yang sering terjadi pada pekerja bahkan pekerja tidak mendapatkan haknya diperusahaan. Selain itu juga masyarakat sekitar lokasi perusahaaan baik itu tambang maupun galian C, tingkat kesejahteraannya juga masih minim. \"Kita minta terutama perusahaan untuk mematuhi aturan yang telah dibuat bersama. Jika ada perusahaan yang merugikan daerah maka sebaiknya tidak boleh beroperasi di Benteng,\" tambahnya. Berdasarkan aturan, total penghasilan perusahaan sebanyak 2,5% itu wajib dikeluarkan untuk CSR, untuk kepentingan sosial. Misalnya membatu dibidang kesehatan, pendidikan, dan juga infrastruktur seperti jalan dan jembatan. Namun, saat ini di Benteng tingkat kemiskinan makin bertambah, padahal banyak perusahaan yang berinvestasi. Dengan adanya Perda CSR, perusahaan wajib mentaatinya. Agar ada timbal balik positif terhadap masyarakat. Banyak keluhan masyarakat yang diakibatkan dana CSR tidak berjalan dengan baik.\" Kita harapkan, masyarakat mendapatkan dampak yang baik dengan hadirnya perusahaan ditengah mereka,\" tandasnya. (111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: