Nasib Honorer Dipertaruhkan
RATU SAMBAN, BE- Pelaksanaan tes CPNS di jajaran kementerian agama yang dipusatkan di MAN Model I kota Bengkulu, dan MTsN 1 kota Bengkulu akan berlangsung ketat. Pasalnya Kemenag telah menyiapkan 112 pengawas dalam pelaksanaan seleksi CPNS kategori II ini. \" Nomor ujian telah kita pasang, dan lokasi yang disediakan untuk satu sekolah terdiri masing-masing 17 lokal, \" ujar Kasubag Kepegawaian Kemenag, H Iba Hartono, saat dihubungi BE, kemarin. Para pengawas ini akan bertugas melakukan pengawasan disaat pelamar mengerjakan soal, agar tidak kecolongan adanya joki pengawas ruangan sebelum masuk kelas akan dilakukan pemeriksaan kartu atau nomor ujian yang dicocokan antara foto dengan peserta. Pengawas yang disediakan itu selain pengawas dalam ruangan sebanyak 2 orang, juga akan ada unsur dari Dirjen kemenag, BPKP, keamanan. \"Pelaksanaan itu benar-benar berjalan ketat, dan dipantau pusat supaya menghindari adanya kecurangan,\" jelasnya. Iba mengimbau, saat tes berlangsung, peserta mempersiapkan segala peralatannya. Seperti pensil, penghapus dan kartu peserta. Tes tertulis akan dilakukan pada pukul 08.00 WiB.\" Layaknya Ujian nasional, masing-masing ruangan diisi 20 orang, 2 pengawasn dan dilarang bawa HP atau lainya terkecuali alat tulis, \" katanya. Sedangkan di lingkup pemerintah Provinsi Bengkulu sendiri sedikitnya ada 17 tenaga honorer akan mengikuti tes yang dipusatkan di gedung serba guna pemprov. \"Tes untuk tenaga honorer di Pemprov tidak terlalu banyak, hanya berjumlah 17 orang,\" kata Kepala BKD Provinsi Bengkulu, Tarmizi BSc SSos, kemarin. Menurutnya, honorer tersebut berasal dari berbagai SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Masa kerjannya pun cukup bervariasi antara 3 hingga 7 tahun. \"Tidak hanya masa kerjanya yang bervariasi, pendidikan mereka pun cukup beragam, ada tamatan S1 atau DIV, DIII, dan ada juga tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA),\" ujarnya. Meskipun peserta tes hanya berjumlah 17 orang, namun pangawasan tetap berjalan ketat. Karena tes tersebut bukan hanya formalitas untuk mengangkat para honorer tersebut menjadi CPSN, melainkan benar-benar tes layaknya peserta umum. \"Passing grade atau ambang kelulusan pun tetap berlaku bagi honorer tersebut, jadi peserta harus benar-benar mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin jika ingin lulus menjadi CPNS,\" imbuhnya. Taermizi juga berpesan agar peserta tidak mempercayai jika ada oknum yang mengaku bisa meloloskan peserta tes tersebut. Karena yang bisa membantu agar lolos adalah peserta tes itu sendiri. \"Jangan percaya dengan oknum yang tidak bertanggungjawab, karena pak gubernur sudah berkomitmen pelaksanaan tes CPNS ini dilakukan benar-benar bersih tanpa ada kecurangan. Bahkan peserta bisa melaporkan ke penegak hukum, bila ada oknum yang mengiming-imingi kelulusan,\" tandasnya. 8 Petugas Kawal Soal CPNS Sementara itu, sebanyak 8 orang petugas gabungan dari Kepolisian Resort (Polres) Bengkulu dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bengkulu akan melakukan pengawalan terhadap soal test CPNS dari jalur honorer kategori 2 (K2), pagi ini. Pihak panitia penyelenggara melakukan langkah antisipasi agar soal ini tidak tercecer atau berkurang. \"Ada 4 orang anggota Polres dan 4 orang anggota Satpol PP yang akan melakukan pengawalan soal test CPNS dari Mapolres Bengkulu ke SMK Negeri 3 Kota Bengkulu. Kita tidak mau ada kecurangan. Tapi kita juga tidak bisa memastikan apakah jumlah soal berkurang atau tidak. Karena sampai saat ini, soal-soal tersebut masih disegel. Belum ada yang membukanya sama sekali,\" terang Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bengkulu, Drs H Muhammad Husni MSi, kepada Bengkulu Ekspress, kemarin. Dia menjelaskan, dari 287 peserta test CPNS jalur honorer K2 di lingkungan Pemda Kota tahun ini, semua peserta telah melakukan pengambilan nomor tanpa ada seorang pun yang tertinggal. Setelah test ini berlangsung, pihaknya akan segera melakukan pengiriman jawaban kepada Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) tes honorer K2 di Jakarta. \"Meski kita punya waktu sampai tanggal 5 November untuk mengembalikan, tapi tidak akan kita inapkan. Setelah selesai test jawabannya langsung kita kirimkan,\" urainya. Ia mengimbau agar para peserta tidak melakukan pelanggaran selama test ini berlangsung. Husni bilang, pihaknya telah menyiapkan sejumlah antisipasi bilamana ada dari peserta yang mencontek.\"Apalagi kalau sampai ada yang main joki. Jangan sekali-sekali mencoba untuk mengerjakan soal dengan menggunakan joki. Sebab, berdasarkan peraturan yang berlaku, peserta yang tertangkap menggunakan joki akan langsung kita diskualifikasi,\" sampainya. Sementara untuk hasil ujian nanti, lanjutnya, akan disampaikan kepada walikota pada tanggal 12 Desember 2013 nanti. Hasil tersebut murni merupakan ketentuan dari pusat. \"Pemilihannya berdasarkan rangking. Mana 30 persen peserta secara nasional yang hasilnya memuaskan akan diangkat sebagai PNS dan akan diassessment oleh walikota,\" tandasnya. (247/400/009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: